20 June 2023 22:38
Dewan Pengawas (Dewas) KPK membeberkan dugaan pungutan liar di Rutan KPK yang mencapai Rp4 miliar. Pungli dilakukan melalui transaksi tunai hingga transfer.
Dewas pun telah memanggil dan memeriksa Wakil Ketua KPK Alexander Marwata dan Plt Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Asep Guntur serta Direktur Penyelidikan. Usai pemeriksaan itu, KPK mengaku sudah memproses skandal pungli di Rutan KPK, termasuk mengusut Kepala Rutan dan memastikan akan segera mengumumkan tersangka.
Celakanya, temuan Dewas soal pungli di Rutan KPK berlangsung di tengah keraguan publik tentang keseriusan Dewas dalam memproses penegakan etik di tingkat pimpinan. Pasalnya, lagi-lagi Ketua KPK Firli Bahuri lolos dari sanksi atas sejumlah laporan pelanggaran etik.
Mantan Penyidik KPK sekaligus Ketua IM57+ Institute M Praswad Nugraha mengatakan, Dewas KPK memiliki standar ganda dalam menangani kasus. Ketika berhadapan dengan staf gagah berani, tetapi saat berhadapan dengan pimpinan soal kode etik, Dewas seperti tidak berdaya.
"Kami sangat mendukung diungkap seterang-terangnya bahkan harus diproses pidana soal pungli di Rutan KPK. Namun, jangan standar ganda. Ketika berhadapan dengan pegawai di level staf sangat gagah, tetapi ketika berhadapan dengan pelanggaran kode etik pimpinan terutama Ketua KPK Firli Bahuri Dewas seperti tidak berdaya," ujar Praswad dalam Primtime News, Metro TV, Selasa 20 Juni 2023.
Ia pun menyebut seharusnya Dewas memberhentikan semua kasus yang sedang berjalan jika memang tidak memiliki kewenangan memeriksa pimpinan. Menurutnya, langkah tersebut lebih adil.
"Ketika dia (Dewas) gagah ketika memeriksa di level staf dan tidak berdaya ketika memeriksa pimpinan, kenapa tidak sekalian saja menstop semua kasus yang ada di Dewas. Kalau kita mau adil, seluruh kasus berjalan yang ada di Dewas kita stop semua," tambahnya.
Terbaru, Dewas KPK memutuskan Ketua KPK Firli Bahuri dan Sekjen KPK Cahya Harefa tidak melanggar etik, ketika memberhentikan Endar Priantoro dari Direktur Penyelidikan.
Streaming