Banjir yang meredam area Mal Mega Bekasi mulai surut setelah tiga hari terendam banjir. Para pemilik mobil mulai mengevakuasi kendaraan mereka yang sempat terendam banjir menggunakan towing.
Beberapa pemilik masih mempertimbangkan apakah akan memperbaiki atau menjual mobil mereka. Seperti Evan, salah satu pemilik mobil. Dia mengaku masih menunggu rekannya untuk memeriksa kondisi kendaraannya sebelum mengambil keputusan.
“Masih belum tahu. Saya harus tunggu teman saya dulu,” ujarnya seperti dikutip dari
Primetime News Metro TV, Jumat, 7 Maret 2025.
Sementara itu, Rizky, yang merupakan kerabat pemilik mobil lain, mengatakan, bahwa sebagian besar kendaraan yang
terendam di parkiran mal dititipkan oleh pemiliknya saat bekerja atau berbelanja.
Selain kendaraan yang terendam di dalam mal, banjir juga berdampak pada dunia
pendidikan. SMA Negeri 21 Kota Bekasi, misalnya. Sekolah tersebut mulai melakukan pembersihan sisa banjir bersama guru dan staf sekolah.
Dalam peristiwa banjir tersebut, sebanyak 817 siswa dan 44 guru terdampak. Diketahui, sejak 6 Maret 2025, proses belajar mengajar dilakukan secara daring karena sekolah belum bisa digunakan.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat saat ini tengah mencari lahan sekolah alternatif yang lebih aman dari banjir. Kepala
Dinas Pendidikan Jawa Barat, Wahyu Mijaya, menyatakan pihaknya berencana menyewa lahan di kecamatan yang sama untuk sementara waktu.
“Kami akan mencarikan lahan alternatif yang lebih aman, tetap di kecamatan yang sama,” ujarnya.
Selain itu, jadwal Penilaian Sumatif Akhir Jenjang (PSAJ) bagi siswa kelas 12 yang semula direncanakan pada 9 Maret diundur menjadi 9 April 2025. Keputusan ini diambil karena banyak siswa masih terdampak banjir di rumah mereka. Wahyu memastikan bahwa pengunduran jadwal ini tidak akan mengganggu Ujian Tulis Berbasis Komputer (
UTBK) maupun kelulusan siswa.
(Zein Zahiratul Fauziyyah)