Konektivitas digital di daerah terdepan, terluar, tertinggal menjadi prioritas pada era pemerintahan Prabowo-Gibran. Melalui Kementerian Komunikasi dan DIgital (Komdigi) dan BAKTI, wilayah blankspot kini terjangkau jaringan digital, seperti di Kabupaten Landak, Kalimantan Barat (Kalbar).
Anak-anak sekolah kini mengenal dunia lewat laptop dan layar kecil di tangan mereka. Hal itu diakui oleh Guru SMP GPPIK Jelimpo, Solviana Adu
"Dulu kami kesulitan karena anak-anak harus mencari buku yang notabene kadang terbatas. Sumbernya juga terbatas. Melalui bantuan internet ini sangat terbantu," kata Solviana Adu, dalam program Metro Siang Metro TV, Sabtu, 25 Oktober 2025.
"Jadi kala saya memberikan pembelajaran internet. Contohnya seperti hari ini, anak-anak sudah tahu bagaimana mereka harus menemukan jawaban dengan sangat mudah. Itu semua karena adanya internet bebas di sekolah kami," kata Solviana.
Belajar kini tak lagi terbatas di ruang kelas. Bahkan mereka dapat berinteraksi dengan dunia luar dan menambah wawasan melalui akses digital.
"Setelah adanya internet atau wifi, saya lebih bersemangat untuk belajar dan bisa mencari informasi atau wawasan yang belum saya ketahui," kata Siswi SMPN 2 Jelimpo Rasti Savitri.
Sejak akses internet masuk di desa-desa di Kabupaten Landak, bukan hanya sektor Pendidikan saja yang mengalami kemajuan pesat. Hal ini juga berdampak pada sektor pertanian dan perkebunan dari sisi produksi.
"Ibu-ibu petani, khususnya untuk ketahanan pangan kalua mau jual jagung juga enak melalui WhatsApp atau internet. Kami ini saat ini penjualan air di kabupaten ya. Komunikasinya lancar, penjualan airnya juga lancar," kata Kepala Desa Pawis Hilir Laong.