24 October 2025 12:59
Festival Pesona dan Gemarikan Raja Ampat 2025 kembali digelar pada 18–21 Oktober. Tahun ini, dua kegiatan tahunan tersebut dikemas menjadi satu rangkaian besar untuk menampilkan keindahan budaya dan potensi kelautan Raja Ampat.
Bupati Raja Ampat Orideko Iriano Burdam menjelaskan, Festival Pesona bertujuan melestarikan budaya lokal yang mulai pudar. Sementara Festival Gemarikan mengajak masyarakat untuk gemar mengonsumsi ikan.
“Festival ini kami satukan agar masyarakat semakin mengenal budaya sekaligus potensi laut Raja Ampat yang luar biasa,” ujar Orideko, dalam program Selamat Pagi Indonesia Metro TV, Jumat, 24 Oktober 2025.
Menurutnya, penggabungan kedua agenda ini menjadikan festival semakin meriah dan berdampak luas bagi ekonomi warga.
Mengangkat budaya yang hampir hilang
Beragam pertunjukan budaya khas Papua Barat tampil memukau selama festival berlangsung. Salah satu yang menjadi perhatian adalah Perahu Kajang, alat transportasi tradisional yang hampir punah. Festival ini juga menampilkan tarian pergaulan Gale-Gale yang kembali dihidupkan dan diajarkan kepada generasi muda agar tidak hilang ditelan zaman.
“Kami ingin budaya yang hampir hilang bisa dikenal kembali dan diteruskan oleh anak-anak di sekolah,” kata Orideko.
Ikan untuk kesejahteraan
Selain budaya, Festival Gemarikan mendorong masyarakat pesisir untuk mengonsumsi ikan sebagai sumber pangan utama. Dengan 60 persen penduduk berprofesi sebagai nelayan, potensi perikanan di Raja Ampat sangat besar.
Melalui festival ini, pemerintah juga mempromosikan hasil olahan ikan dari UMKM yang dikelola ibu-ibu Papua. Misalnya, abon, kerupuk, stik, dan pempek ikan. Produk-produk ini kini mulai dipasarkan di gerai modern di wilayah Raja Ampat.
“Kami berharap UMKM bisa terus tumbuh dan hasil laut bisa dinikmati masyarakat sendiri,” kata Orideko.
Pemerintah Kabupaten Raja Ampat juga bekerja sama dengan Koperasi Merah Putih untuk menampung dan memasarkan hasil kerajinan serta produk olahan ikan dari masyarakat.
Baca Juga :
Tema 'Pesona Indonesia Timur ke Panggung Dunia'
Tahun ini, festival mengusung tema 'Pesona Indonesia Timur ke Panggung Dunia' sebagai bentuk promosi pariwisata Papua Barat Daya. Menurut Orideko, Raja Ampat menjadi ikon utama keindahan Indonesia Timur yang disebut "sepenggal surga yang jatuh ke bumi".
“Kami ingin bukan hanya Raja Ampat, tapi juga daerah penyangga di Papua Barat ikut terangkat potensinya,” ujarnya.
Melalui kolaborasi dengan berbagai daerah, pemerintah berupaya memperluas promosi wisata dan membuka akses transportasi laut untuk memudahkan wisatawan menjangkau berbagai destinasi di Raja Ampat.
Harapan bagi Raja Ampat
Bupati Orideko mengajak seluruh masyarakat untuk menjaga alam dan budaya sebagai warisan berharga bagi dunia. Ia juga berharap pemerintah pusat dapat memberikan pelimpahan kewenangan lebih luas agar daerah bisa mengelola potensi pariwisata dan perikanan secara mandiri.
“Kalau alam kita jaga, alam juga akan menjaga kita. Kami ingin masyarakat bisa menikmati hasil dari kehebatan Raja Ampat melalui pariwisata dan perikanan,” ujarnya.
(Aulia Rahmani Hanifa)