Bawaslu Sarankan Masyarakat Tonton 'Dirty Vote'

13 February 2024 20:49

Anggota Bawaslu Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Hubungan Masyarakat Lolly Suhenty menanggapi film dokumenter 'Dirty Vote' sebagai sebuah kritik yang menjadi refleksi dan evaluasi bagi Bawaslu. Lolly menyarankan masyarakat untuk menonton 'Dirty Vote'

"Film itu menjadi kritik terhadap Bawaslu karena kinerja Bawaslu salah satu yang dipotret. Tentu ini menjadi refleksi dan evaluasi kami," kata Lolly dalam keterangannya, Selasa, 13 Februari 2024. 

Lolly menyatakan Bawaslu siap mempertanggungjawabkan kinerja. "Kami tentu saja siap mempertanggungjawabkan seluruh kinerja yang sudah dilakukan dalam konteks penanganan pelanggaran yang kemudian dibidik dalam film itu,” ujarnya.
 

Baca Juga: Dirty Vote Narasikan Bawaslu Tidak Tegas Berikan Sanksi

Sebelumnya, film dokumenter Dirty Vote mengungkap berbagai kegagalan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dalam menangani dugaan pelanggaran Pemilu. Salah satunya deklarasi desa bersatu yang menyatakan dukungan untuk pasangan calon (paslon) nomor urut dua Prabowo-Gibran.

Ahli Hukum Tata Negara Feri Amsari, dalam video tersebut, menyatakan, seharusnya Bawaslu harus menjalankan tugas konstitusionalnya untuk mengawasi setiap tahapan penyelenggaraan pemilu. Sayangnya, Bawaslu inkompeten.

Lalu, Feri memperlihatkan video Gibran yang menghadiri acara silaturahmi nasional Apdesi. Selanjutnya memperlihatkan video Bawaslu DKI Jakarta yang menyatakan deklarasi Desa Bersatu melanggar ketentuan pemilu.

Feri menyayangkan Bawaslu hanya berani memberikan sanksi teguran. Seharusnya Bawaslu bisa memberikan sanksi yang menjerakan agar kejadian tersebut tidak terulang lagi.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Silvana Febriari)