Prabowo Subianto menanggapi santai wacana duet rekan koalisinya, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin dengan Anis Baswedan yang berkembang belakangan ini. Prabowo mengaku belum mengetahui informasi tersebut. Ia mengatakan soal cawapres semua bisa dibicarakan.
Wacana duet Anies-Cak Imin mencuat ketika Cak Imin dan kader PKB kecewa dengan Prabowo yang tak mengikutsertakan dirinya dalam perubahan nama koalisi dari Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya menjadi Koalisi Indonesia Maju.
Tak ingin berlarut-larut kecewa, Dewan Syuro PKB pun menyiapkan strategi alternatif untuk PKB, salah satunya merapat bersama Anies Baswedan.
"Dewan Syuro sudah rapat memberikan alternatif-alternatif. Apakah tetap dengan Prabowo atau gabung dengan Ganjar. Bahkan ada beberapa anggota Dewan Syuro yang mengusulkan kenapa tidak misalnya Anies-Muhaimin," ungkap wakil sekretaris Dewan Syuro PKB, Maman Immanulhaq.
Di saat isu bergulir, bakal calon presiden Anies Baswedan mengunjungi Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, sekaligus berziarah ke makam Gus Dur dan sejumlah ulama lainnya. Anies mengatakan berkunjung ke Ponpes Tebuireng terasa seperti pulang ke rumah.
Anis juga menyempatkan diri bertemu ibunda Cak Imin, Nyai Haji Muhassonah Hasbullah, untuk bersilaturahmi sekaligus meminta doa.
Mendengar Cak Imin akan merapat ke Koalisi Perubahan untuk Persatuan dan akan berduet dengan Anies Baswedan, ketua umum Partai NasDem, Surya Paloh, tidak membantah. Namun Surya Paloh menyebut hal itu harus dipastikan kembali.
"Kemungkinan ke arah itu bisa saja terjadi. Tapi saya pikir belum terformalkan sedemikian rupa sampai menit ini. Jadi kita tunggu perkembangan satu dua hari." jawab Surya Paloh.
Akankah koalisi Prabowo-Cak Imin tetap satu tekad, atau justru malah menjadi rungkad.