Anies Baswedan menepis sebutan "petugas partai" yang dialamatkan kepadanya. Sebutan ini mencuat usai dirinya bersama Muhaimin Iskandar dipasangkan sebagai bacapres dan bacawapres 2024.
"Ketika Pak Surya Paloh membawa nama ini (Cak Imin), secara obyektif ini menjawab situasi yang sedang kita hadapi. Tapi saya sampaikan, 'Pak Surya Paloh ini kita sudah pembicaraan panjang dengan PKS dan Demokrat, jadi saya harus berbicara kepada mereka juga'," ungkap Anies dalam wawancara bersama Metro TV, Selasa, 5 September 2023.
Anies mengungkapkan bahwa Surya Paloh mengusulkan nama sesuai dengan kriteria cawapres dirinya. Anies menyampaikan ulang kriteria cawapres yang ia inginkan.
"Satu membantu pemenangan dalam pemilu dan pilpres. Beliau (Cak Imin) membawa basis pemilih yang berbeda. Kedua, memperkuat koalisi. Nah jelas, ini menambah basis pemilih yang besar untuk kekuatan koalisi," ungkap Anies.
Ketiga, Anies mengatakan bahwa Cak Imin sosok bisa membantu dalam pemerintahan.
"Beliau (Cak Imin) punya pengalaman menjadi menteri, pernah menjadi anggota DPR, pernah menjadi wakil ketua DPR, pernah menjadi wakil ketua MPR. Pengalaman di pemerintah ekstensif, pemimpin partai 18 tahun," jelas Anies.
Keempat, Anies melihat bahwa Cak Imin mempunyai visi terkait tentang perubahan. Kelima, Anies mengatakan bahwa ada chemistry kuat antara dirinya dan Cak Imin.
"Saya sudah berteman lama dengan Cak Imin. Saya sudah kenal lama dengan Gus Imin,"tambahnya.
Anies mengatakan, jika Surya Paloh membawa nama cawapres yang tidak sesuai dengan kriterianya dan dipaksa untuk menerima, maka dirinya menerima jika disebut sebagai petugas partai.
