Berburu Rupiah ala Pedagang Kopi Keliling

Menjual kopi keliling menjadi pekerjaan yang dilirik sebagian orang demi menyambung hidup di Jakarta. Jika keliling Jakarta, kita sering melihat kopi yang dijual secara keliling menggunakan sepeda.

Kita mengenalnya dengan nama beken 'Starling'. Mau dingin atau panas bisa, tinggal pesan. Harganya dikantong dari Rp4 ribu - Rp5 ribu pun jadi ciri khas para pedagang kopi keliling. Ada beberapa merek kopi tertentu yang dibawa 'agak' banyak karena menjadi favorit. 

Di era modern ini, minum kopi telah menjadi bagian dari gaya hidup banyak orang. Entah untuk sekedar menikmati pagi hari atau sebagai teman bekerja. Kopi selalu menjadi pilihan utama, terutama kopi hitam.

Namun akhir-akhir ini kenaikan harga kopi membuat para pedagang harus menaikkan harga jualnya. Penjual kopi keliling bernama Deni mengaku pertama kali menjual secangkir kopi dengan harga Rp3 ribu dan kini naik menjadi Rp5 ribu.

"Saya beli dari agennya itu agak naik," ujar Deni.
 

Baca juga: Indonesia Dibanjiri Impor K-Food, Produk Olahan Kopi Paling Banyak

Meskipun harga kopi naik, namun para pembeli mengaku tak ada yang berbeda dari penyajian kopi 'Starling'. Bahkan, masyarakat cenderung tak mempersalahkan harga 'Starling' naik sebanyak Rp1 ribu - Rp2 ribu. 

Menurut mereka, kenaikan itu masih terbilang wajar. "Biasanya kan kalau jalan-jalan gini enggak mungkin kalau kita cari kafe, jadi yang ada saja, yang dekat," ucap pembeli kopi keliling bernama Yohana Nadia.

'Ngopi' memang sudah jadi minuman wajib. Kenaikan harga kopi membuat para pedagang menaikkan harga. Namun sepertinya para pelanggan setia bisa menerima. Yang penting, kualitas kopinya tetap dijaga.