Jakarta: Ketiga pasangan calon (paslon) calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) telah menjalani tes kesehatan di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta. Tingkat kebugaran para paslon tersebut dinilai oleh tim dokter dalam rapat pleno.
Rapat pleno tersebut untuk menentukan apakah salah satu paslon layak maju dari segi kesehatan. Mereka juga mempertimbangkan pengaruh riwayat penyakit setiap paslon untuk kesehatan mereka ke depannya.
Misalnya, jika salah satu calon menderita penyakit jantung. Tim dokter akan melihat dulu, apakah itu penyakit jantung yang ringan, sedang, atau berat. Jika berat, otomatis akan langsung dinyatakan tidak lolos.
"Untuk jalan sedikit saja. Misalnya, dari ruangan ke ruangan lain di (RSPAD) Gatot Soebroto saja ngos-ngosan. Semestinya tidak bisa lolos," ujar KA Pemeriksaan Kesehatan Capres dan Cawapres 2009-2014 Zubairi Djoerban, dalam program Breaking News Metro TV, Jumat, 27 Oktober 2023.
Selain itu, tim dokter dalam rapat pleno juga akan mempertimbangkan cara ketiga paslon tersebut mengatasi atau merawat dirinya terhadap suatu penyakit. Jika dilakukan dengan baik, maka tim dokter dalam rapat pleno akan meloloskannya.
Zubairi mencontohkan dirinya sendiri. Dia pernah menjalani operasi jantung bypass pada lima tahun yang lalu. Ada diabetes juga, sehingga rutin disuntik. Namun dirinya masih dinyatakan bugar oleh dokter dan laik praktek.
Hal ini juga berlaku dengan capres dan cawapres yang menjalani tes kesehatan. Selama mereka rajin olahraga dan rajin mengonsumsi obat-obatan untuk mengontrol penyaktinya, hal itu bukan jadi penghalang.
"Ternyata dengan olahraga, diet, dan obat, itu (penyakit) yang disebut komorbit itu bisa diatasi dan badan kita menjadi bugar," ucap Zubairi.