28 November 2023 14:21
Jakarta: Gen Z dan milenial menjadi kunci pada Pemilu 2024. Jumlah mereka tak main-main, mencapai 115.622.550 orang, atau 60 persen dari total pemilih. Siapa pun pasangan capres-cawapres yang bisa memikat dan merebut suara mereka diyakini berpeluang memenangi Pilpres 2024.
Gen Z adalah mereka yang terlahir 1997 sampai 2012. Jumlah mereka mencapai 46.800.161 orang. Sementara generasi Milenial terlahir antara 1981 sampai 1996. Jumlah mereka 68.822.389 orang.
Pengamat politik, Ahmad Choirul Umam, menyebut pemilih muda menjadi salah satu faktor penting penentu perolehan suara, baik untuk parpol maupun capres-cawapres.
"Masing-masing capres-cawapres juga harus memetakan karena masing-masing kelompok pemilih muda memiliki karakteristik berbeda. Mulai dari pemilih muda di segmen perkotaan maupun di segmen pedesaan," terang Ahmad Choirul.
Tiga capres, apakah itu Anies Rasyid Baswedan, Prabowo Subianto, maupun Ganjar Pranowo, kini sangat aktif di media sosial untuk menggoda kaum muda. Suka tidak suka, media sosial saat ini menjadi platform paling digemari Gen-Z maupun Milenial.
Survei Indikator Politik Indonesia per Mei 2023, Prabowo saat ini menjadi sosok paling banyak dipilih Gen-Z. Presentasenya mencapai 43,6%.
Ganjar Pranowo menempel ketat. Sebaliknya, Ganjar lebih dilirik baby boomers, kelahiran 1946 sampai 1964. Padahal Ganjar paling aktif di media sosial.
Anies Baswedan hanya dipilih 20% pemilih kelompok muda. Namun, seiring perjalanan waktu dan di masa kampanye, angka itu diyakini bakal naik.
Peta pemilih muda pada Pilpres 2024 berbeda dengan Pilpres 2019. Lima tahun silam pemilih didominasi generasi Milenial ketimbang Gen-Z. Posisi itu berbalik pada 2024, pemilih Gen-Z lebih besar dari Milenial.
Potensi suara Gen Z maupun pemilih muda yang sangat besar pada Pilpres 2024 ini harus menjadi perhatian utama. Para capres harus mampu membaca kebutuhan para Gen Z terhadap sosok pemimpin yang akan dipilihnya nanti.