IHSG Dibuka Hijau Menguat Tipis 0.05 %

Mengawali pekan ini, bursa saham dibuka di zona hijau menguat tipis 0,03 hingga 0,05 persen. Namun, para investor pada pekan ini waspada akan sejumlah sentimen.

Pada perdagangan pekan ini, sejumlah sentimen yang menjadi perhatian di antaranya adalah Bank Indonesia yang akan merilis statistik cadangan devisa bulan September 2025 yang direncanakan pada Selasa, 7 Oktober. Data ini penting untuk mengukur kemampuan Bank Indonesia menstabilkan nilai tukar rupiah di tengah fluktuasi global.

Jika posisi cadangan devisa tetap di atas USD140 miliar, pasar akan memandang fundamental eksternal Indonesia masih kokoh.

Masih di hari yang sama, Bank Indonesia juga akan mempublikasikan uang primer atau M0 adjusted September 2025. Ini adalah indikator yang menggambarkan dinamika likuiditas di sistem keuangan.

Lonjakan M0 bisa menandakan ekspansi moneter yang lebih longgar, sinyal positif bagi sektor ril, tapi juga berpotensi memicu tekanan inflasi.
 

Baca: BEI Jamin Kualitas Emiten yang Antre IPO di Akhir 2025

Kemudian pada Rabu, 8 Oktober, 2025, Bank Indonesia juga menjadwalkan rilis survei konsumen September 2025 diikuti survei penjualan eceran Agustus 2025 pada Kamis, 9 Oktober 2025.

Dua laporan ini menjadi cermin daya beli masyarakat menjelang kuartal terakhir tahun ini. Jika indeks keyakinan konsumen menurun atau penjualan retail stagnan, ekspektasi pemulihan domestik bisa terkoreksi.

Pada Kamis, 9 Oktober 2025 dini hari waktu Indonesia, risalah rapat Federal Open Market Committee (FOMC) dari Bank Sentral Amerika Serikat atau The Fed akan dirilis pada Kamis, 9 Oktober 2025.

Pasar menantikan sinyal kapan The Fed mulai memangkas suku bunga setelah penundaan data tenaga kerja akibat government shutdown.