Hasil Uji Lab, Kadar Zat Berbahaya pada Vape Jauh Lebih Rendah dari Rokok Biasa

12 November 2025 14:53

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui Pusat Riset Teknologi Pengujian dan Standar mengumumkan hasil kajian uji laboratorium pertama di Indonesia yang meneliti kandungan zat berbahaya dalam rokok elektrik (vape) berbasis cairan. Hasil riset menunjukkan bahwa kadar senyawa toksikan utama pada emisi vape jauh lebih rendah dibandingkan dengan rokok konvensional.

Uji laboratorium ini merupakan yang pertama di Indonesia dan melibatkan 60 sampel vape dari berbagai merek dan kadar nikotin yang beredar di pasaran. Sebagai pembanding, peneliti juga menguji tiga jenis rokok konvensional.

Pengujian difokuskan pada sembilan zat toksikan utama yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO. Zat-zat toksikan yang dianalisis meliputi:


Peneliti BRIN, Profesor Bambang Prasetya mengungkapkan bahwa fakta ini secara ilmiah menunjukkan bahwa vape memiliki risiko paparan toksikan yang lebih rendah.

Meskipun hasil riset menunjukkan risiko paparan toksikan yang lebih rendah, Prof. Bambang Prasetya menekankan bahwa pengawasan mutu dan standarisasi produk vape tetap diperlukan untuk menjamin keamanan pengguna dan konsumen.

Melalui riset ini, BRIN berupaya memastikan agar kebijakan publik di bidang pengendalian tembakau dapat disusun secara proporsional dan berbasis bukti ilmiah. Kajian ini menjadi tonggal awal BRIN dalam memperkuat fondasi data ilmiah nasional terkait tembakau alternatif dan teknologi nikotin di Indonesia. 
Diharapkan, temuan ilmiah dari BRIN ini dapat menjadi dasar yang kuat bagi pemerintah dalam menyusun regulasi dan kebijakan publik yang evidence-based terkait produk tembakau alternatif, menjembatani diskusi antara kesehatan publik dan inovasi teknologi.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Anggie Meidyana)