Indonesia Property Forum 2025 Digelar, Bahas Tren hingga Tantangan Dalam Negeri

Forum strategis bertajuk Indonesia Property Forum 2025: Resilience & Emerging Together, digelar hari ini, Kamis, 25 September 2025, di Grand Studio Metro TV, Jakarta. Forum ini akan mempertemukan para pemangku kepentingan industri properti yang akan mendiskusikan tren, tantangan, hingga arah masa depan industri properti nasional. 

Forum akan dibuka dengan welcome speech dari Direktur Utama Metro TV Arief Suditomo, keynote speech Menko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Wilayah RI Agus Harimurti Yudhoyono, dan Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait.
 
Dalam forum juga akan dilakukan diskusi panel dengan berbagai narasumber yang yang mewakili beragam pemangku kepentingan. Diskusi sesi pertama akan menghadirkan topik menarik tentang arah kebijakan industri, potensi pembiayaan perumahan, serta proyeksi sektor properti di 2026.
 
Panel diskusi menghadirkan President Director Summarecon, Adrianto P. Adhi; Senior Executive Vice President BSI, NWawan Setiawan; Ketua Komisi XI DPR RI, M. Misbakhun; Influencer Properti, Tya Ariestya; serta Praktisi Bisnis Property Tung Desem Waringin. 
 

Baca Juga: Indonesia Property Forum 2025: Optimisme Industri Properti Jadi Penggerak Ekonomi Nasional

 
Sesi kedua akan membahas insentif industri, target pembangunan permukiman di penghujung 2025, serta strategi menghadapi tantangan pasar ke depan. Diskusi ini akan menghadirkan sejumlah tokoh penting, antara lain Direktur Utama Agung Sedayu Group, Nono Sampono; Gubernur Banten, Andra Soni; Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Real Estate Indonesia (REI), Joko Suranto; serta Dewan Kehormatan AREBI, Darmadi Dharmawangsa.

Sebagai gambaran, sektor properti memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian Indonesia. Setiap tahunnya, sektor properti menyumbang 16,5 persen dari PDB. 

Selain itu, industri properti juga memberikan lapangan pekerjaan untuk masyarakat Indonesia. Ada sekitar 14 juta orang per tahun yang akan bekerja di lapangan pekerjaan. Mulai dari sektor industri properti sendiri. 

Dari sisi penerimaan negara sendiri, industri properti ini juga menjadi salah satu kontributor utama. Setiap tahunnya, sektor industri properti akan menyumbang
pajak ke pemerintah pusat mencapai Rp75 triliun.