Dedi Mulyadi Panggil Kepala BGN Jabar Buntut Kasus Keracunan MBG

25 September 2025 02:10

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) tengah didera persoalan ikhwal kualitas makanan yang memicu kasus keracunan di sejumlah tempat. Badan Gizi Nasional (BGN) menyatakan memahami kekhawatiran para siswa. Tetapi BGN juga meyakinkan masyarakat bahwa program MBG akan dievaluasi secara menyeluruh.

Menyoal evaluasi program Makan Bergizi Gratis, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi akan mengundang perwakilan dari Badan Gizi Nasional untuk membicarakan kasus keracunan MBG di wilayah Jawa Barat. Dedi Mulyadi meminta dilakukan evaluasi agar kasus keracunan tidak terulang.

Dedi menyebut akan segera mengundang BGN untuk membahas dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang diduga mendistribusikan makanan tidak layak konsumsi hingga memicu keracunan massal. 

"Saya minggu depan mengundang kepala MBG (BGN) yang membidangi di wilayah Jawa Barat untuk dilakukan evaluasi secara paripurna, secara terbuka. Agar berbagai problem yang terjadi, keracunan siswa tidak terulang lagi," ungkap Dedi

Mual, sesak napas, pusing, muntah, hingga kejang-kejang menjadi gejala umum yang dialami ratusan siswa di Cipongkor, Bandung Barat, usai menyantap menu Makan Bergizi Gratis. Diduga para siswa ini keracunan hingga sebagian harus dirujuk ke RSUD Cililin karena tidak bisa ditangani Puskesmas.
 

Baca: Pemprov Jabar Tetap Dukung Makan Bergizi Gratis

Salah satu pelajar mengungkapkan merasa pusing usai menyantap menu MBG nasi, daging, sayuran dan buah melon. Dinkes Kabupaten Bandung Barat mencatat jumlah korban keracunan mencapai 364 orang. Penyebab keracunan masih diselidiki melalui uji laboratorium.

Badan Gizi Nasional memastikan akan melaksanakan evaluasi ketat program MBG dan melakukan investigasi dengan melibatkan ahli terkait kasus keracunan. Hal ini disampaikan Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana ketika inspeksi mendadak ke produsen food di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. 

Dadan juga menyampaikan menghormati keputusan anak-anak yang untuk sementara enggan menerima makanan MBG, akibat trauma pascakasus keracunan. Dalam sembilan bulan terakhir, BGN mencatat 4.711 kasus keracunan.

"Saya yakin mereka yang mengalami akan trauma dan tidak mudah untuk menerima lagi program ini. Jadi harus ada pendekatan-pendekatan yang dilakukan agar mereka kembali bisa menyantap makanan dengan gizi seimbang," jelas Dadan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Anggie Meidyana)