Pemprov Jabar Tetap Dukung Makan Bergizi Gratis

Korban keracunan MBG di SMKN 1 Cihampelas Bandung Barat. Dokumentasi/ Media Indonesia

Pemprov Jabar Tetap Dukung Makan Bergizi Gratis

Media Indonesia • 24 September 2025 23:54

Bandung: Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat, Herman Suryatman, menyampaikan rasa prihatin atas tragedi keracunan makanan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Bandung Barat.

Herman menyatakan tidak ada pihak yang menginginkan kejadian ini tapi ia memastikan seluruh korban akan ditangani dengan baik. 

"Kami tangani secara profesional, cepat dan tepat, mudah-mudahan. Mohon doanya anak-anak bisa cepat pulih semua dan tidak ada hal yang tidak diinginkan," kata Herman di Bandung, Rabu, 24 September 2025.
 

Baca: BGN Pastikan Menu Makan Bergizi Gratis Dikurasi oleh Ahli Gizi
 
Pada umumnya korban keracunan mengeluhkan gejala sesak, pusing, lemas bahkan kejang-kejang. Bagi korban yang kondisinya tak stabil langsung dirujuk ke rumah sakit.

"Tentu sekali lagi tidak kita harapkan, tapi faktanya ada musibah keracunan. Tentu yang pertama yang kami lakukan adalah memastikan semua anak tertangani," jelas Herman.

Herman mengatakan menu MBG yang dikonsumsi semua korban diproduksi tiga SPPG berbeda di wilayah Cipongkor dan Cihampelas. Tapi pihaknya tidak memiliki kewenangan untuk menghentikan operasional ketiga SPPG itu.

"Tetapi temuan ini akan dilaporkan ke Badan Gizi Nasional (BGN) sebagai otoritas. Kami akan sampaikan masukan dan tentu kami juga terus laporan ke Pak Gubernur," ungkap Herman.

Herman juga akan koordinasi ke BGN terkait maraknya tuntutan orangtua dan siswa agar menghentikan program tersebut buntut keracunan massal ini. Namun yang jelas, Pemprov Jabar tetap mendukung program Presiden Prabowo Subianto ini.

"Nah kalau terkait itu (penolakan MBG usai keracunan), tentu kami akan laporkan juga BGN. Terkait teknisnya, ada kekurangan dan lain sebagainya, tentu kan harus dievaluasi," ucap Herman. 

Herman berharap masyarakat lebih bijak menyikapi kasus keracunan MBG di Bandung Barat. Sebab ia mengklaim banyak siswa dan orangtua yang merasakan manfaat MBG. 

"Jadi kita harus bijak, harus wise, ya jangan sampai memberikan informasi yang keliru atau hoaks. Harus berdasarkan data dan fakta, dan tentu itu harus komprehensif," jelasnya.

Total korban keracunan MBG di Cipongkor dan Cihampelas nyaris mencapai 1.000 siswa dari sejumlah sekolah. 

Dari data yang dihimpun, kasus pertama di Cipongkor pada Senin (22/9) menimbulkan korban sebanyak 475 orang. Namun hampir semua korbannya dinyatakan pulih kondisinya dan sudah dipulangkan ke rumah.

Kemudian kasus kedua masih di Cipongkor pada Rabu (24/9) dengan total korbannya lebih dari 400 orang. Masih di hari yang sama, keracunan MBG juga menimpa siswa SMK di Kecamatan Cihampelas sekitar 60 orang. (DG)

 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Deny Irwanto)