25 December 2025 16:52
Banjir bandang yang menerjang Tapanuli Selatan, Sumatra Utara, pada akhir November lalu memang merenggut rumah dan harta benda, namun tidak mampu memadamkan harapan para pengungsi. Tahun ini, para penyintas merayakan Natal dalam kesederhanaan di tenda pengungsian, membawa rasa syukur yang mendalam atas keselamatan nyawa mereka.
Salah satu pengungsi dari Desa Huta Godang, Kecamatan Batang Toru, Anggraini Borushaan, menceritakan kembali detik-detik mencekam saat banjir bandang datang sekitar pukul 11.00 WIB. Saat itu, ia sedang bersiap untuk berangkat mengajar ketika teriakan warga memaksanya untuk segera melarikan diri.
Bersama suami dan kedua anaknya, Anggraini Boru Siahaan berlari sejauh 10 kilometer menuju hutan Silayang-layang di kawasan Batu Horing. Di sana, mereka bertahan semalaman dalam kondisi pakaian basah kuyup, tanpa akses makanan maupun minuman. Tangisan kedua anak mereka memaksa sang ayah memberanikan diri mencari bantuan hingga petugas mengevakuasi mereka.
| Baca juga: Wujud Solidaritas, Gereja di Jambi Dekorasi Natal Bertema Bencana Alam |