Masih Alot, Pemerintah RI Berjuang Rayu AS Lagi soal Tarif Trump

9 July 2025 21:14

Jakarta: Pemerintah Indonesia harus berjuang kembali merayu Amerika Serikat (AS) usai kebijakan kenaikan tarif dagang sebesar 32 persen diberlakukan oleh Presiden AS Donald Trump. Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi optimistis Indonesia masih memiliki peluang keringanan tarif impor dari AS.

“Dalam surat itu juga presiden Trump nyatakan masih ada peluang untuk membicarakan ini untuk diturunkan, itu yang pertama. Yang kedua, tim negosiasi kita yang akan melanjutkan diskusi itu sudah berada di DC dan Bapak Menteri Koordinator Perekonomian sedang dalam perjalanan menuju DC. Dan yang bisa kita pegang ini tanggalnya kan dimundurkan jadi tanggal 1 Agustus, artinya ada beberapa minggu kesempatan kita untuk bernegosiasi,” ujar Hasan Nasbi, dikutip dari Metro Hari Ini, Metro TV, Rabu, 9 Juli 2025.

Donald Trump menetapkan seluruh produk Indonesia yang masuk ke AS akan dikenakan tarif sebesar 32 persen mulai 1 Agustus 2025. Gedung Putih memberikan waktu negosiasi lanjutan sebelum tanggal tersebut.

 

Baca: Ancaman Tarif Trump Gak Bikin Pasar Keuangan Global Goyah
 

Diketahui besaran kebijakan tarif ini ternyata masih sama dengan pengumuman pada April 2025. Sebelumnya, Indonesia telah mengutus tim negosiasi sejak Mei lalu agar tarif tersebut turun atau dihapus menjadi nol persen,
namun Trump mengklaim kerja sama dagang dengan Indonesia membuat AS defisit.

Oleh karena itu, Trump menilai pihaknya perlu menerapkan kebijakan perdagangan yang adil agar defisit mereka berkurang. Kepala PCO Hasan Nasbi menyebut Indonesia memiliki peluang untuk mendapatkan keringanan tarif impor sebelum tanggal 1 Agustus 2025.

Hingga kini hanya dua negara yang berhasil merundingkan dan memperoleh pengecualian dari tarif ini, yaitu Inggris dan Vietnam.

 

(Alfiah Ziha Rahmatul Laili)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Gervin Nathaniel Purba)