Presiden Prabowo Disambut Hangat Diaspora di Rusia

19 June 2025 15:43

St. Petersburg: Presiden Prabowo Subianto tiba di Rusia pada Rabu, 18 Juni 2025, waktu setempat untuk menghadiri rangkaian agenda kenegaraan atas undangan resmi Presiden Vladimir Putin. Salah satu agenda utama kunjungan ini adalah menghadiri St. Petersburg International Economic Forum (SPIEF) 2025, forum ekonomi tahunan yang mempertemukan para pemimpin dunia, pelaku usaha, dan akademisi dari berbagai negara.

Setibanya di St. Petersburg, Presiden Prabowo disambut hangat oleh diaspora Indonesia yang menunggu di sekitar hotel tempatnya menginap. Mereka mengaku senang dapat bertemu langsung dengan Kepala Negara di perantauan. Prabowo menyempatkan diri untuk menyapa, berbincang singkat, dan melayani permintaan swafoto.

“Saya hanya berharap satu, semoga Bapak Prabowo bisa mewujudkan kehadiran KJRI (Konsulat jenderal Republik Indonesia) di kota ini,” ujar diaspora Ambar Rukmi dikutip dari Prioritas Indonesia Metro TV pada Kamis, 19 Juni 2025.

Sementara itu, seorang diaspora lainnya, mahasiwi indonesia di Rusia senang bisa berbicara langsung dengan Presiden. Dirinya mengaku bersyukur Presiden Prabowo menyempatkan melihat mahasiswa di sana.
 

Baca Juga: Putin Enggan Tanggapi Kemungkinan Pembunuhan Ayatollah Khamenei oleh Israel

Presiden Prabowo dijadwalkan bertemu Presiden Vladimir Putin pada Kamis, 19 Juni 2025, waktu setempat dalam pertemuan bilateral yang digelar di Istana Konstantinovsky. Pertemuan ini akan membahas penguatan kerja sama strategis Indonesia–Rusia, termasuk isu-isu global dan regional seperti ketegangan antara Iran dan Israel.

Sebelum pertemuan bilateral, Presiden dijadwalkan melakukan tabur bunga di Taman Makam Memorial Piskaryovskoye. Sebagai bentuk penghormatan atas para pahlawan Rusia.

Pertemuan Prabowo dan Putin akan ditutup dengan pengesahan sejumlah kerja sama bilateral serta jamuan kenegaraan. Keesokan harinya pada Jumat, 20 Juni, keduanya dijadwalkan menghadiri sidang pleno SPIEF 2025 bersama perwakilan negara lain seperti Tiongkok, Bahrain, dan Afrika Selatan.

Menurut Menteri Luar Negeri Sugiono, Presiden juga akan menjadi pembicara utama dalam forum tersebut. Meski belum diungkap secara rinci, pidato Presiden diperkirakan akan memuat pandangan Indonesia terhadap situasi ekonomi global serta peran strategis negara berkembang dalam membentuk tatanan dunia yang lebih adil.

Indonesia resmi menjadi anggota penuh BRISC pada Januari 2025, bergabung dengan negara-negara seperti Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan, serta anggota baru seperti Iran, Mesir, Etiopia, dan UEA. Keikutsertaan ini memperkuat posisi Indonesia dalam kerja sama ekonomi global Selatan-Selatan.

(Tamara Sanny)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Gervin Nathaniel Purba)