Jakarta: Badai Melissa, salah satu siklon tropis paling dahsyat, mengamuk di wilayah Karibia dan meninggalkan kerusakan besar di Jamaika. Kita ulas penyebab terbentuknya, kekuatan dahsyatnya, dampak lingkungan dan sosial, hingga bantuan yang diberikan. Simak fakta menarik dan pelajaran penting dari fenomena alam ini.
Apa itu Badai Melissa?
Hurikan Melissa atau Badai Melissa adalah siklon ekstratropis aktif yang sebelumnya merupakan siklon tropis yang sangat kuat dan merusak yang melanda Jamaika dan Kuba pada bulan Oktober 2025 di Laut Karibia, dengan kecepatan angin maksimum 185 mph (295 km/h).
Badai ini terbentuk dari gelombang tropis di timur Samudra Atlantik dan kemudian berkembang pesat di Laut Karibia. Melissa dengan cepat menguat menjadi badai Kategori 5, tingkat tertinggi dalam skala badai tropis, menjadikannya salah satu badai terkuat di Atlantik pada abad ini.
Suhu permukaan laut di Karibia yang lebih hangat dari rata-rata (mencapai 30 derajat Celsius) akibat pemanasan global mempercepat intensifikasi badai ini secara ekstrem (fenomena rapid intensification).
Badai Melissa mengakibatkan kerusakan parah
Badai Melissa yang baru-baru ini melanda Karibia, khususnya Jamaika, tercatat memiliki kecepatan angin puncak yang lebih tinggi dari 252 km/jam. Kecepatan angin maksimumnya dilaporkan mencapai 295 km/jam (185 mph).
Beberapa sumber lain melaporkan kecepatan angin berkelanjutan sekitar 282 km/jam (175 mph) saat badai tersebut menghantam daratan Jamaika sebagai badai Kategori 5, tingkat tertinggi dalam skala badai tropis.
Badai Melissa tahun 2025 ini tercatat sebagai badai terkuat yang pernah melanda Jamaika dalam sejarah modern dan merupakan badai Atlantik terkuat kedua dalam hal kecepatan angin berkelanjutan yang pernah dicatat.
Badai ini menyebabkan kerusakan parah, banjir bandang, dan tanah longsor, terutama di Jamaika dan Haiti, serta menewaskan banyak orang.
Dampak dan jumlah korban
Badai Melissa, yang sempat mencapai Kategori 5 dengan kecepatan angin hingga 295 km/jam, menyebabkan kerusakan luas di beberapa negara, terutama di Karibia Utara. Dampak utamanya meliputi:
Badai ini menghancurkan puluhan ribu rumah, merusak bangunan, dan melumpuhkan sistem komunikasi serta pasokan listrik di sebagian besar wilayah yang dilalui.
Hujan deras selama berhari-hari, terutama di Haiti, menyebabkan banjir bandang dan tanah longsor yang merusak lahan pertanian dan menghanyutkan rumah-rumah. Ribuan warga terpaksa mengungsi akibat kerusakan parah dan kondisi yang tidak aman.
Kerugian ekonomi akibat badai ini diperkirakan menembus angka US$6 miliar. Sementara jumlah korban jiwa yang terkonfirmasi akibat Badai Melissa terus bertambah dan diperkirakan mencapai setidaknya 49 orang di seluruh Karibia.
Bantuan internasional
Badai Melissa yang baru-baru ini melanda wilayah Karibia khususnya Jamaika, telah memicu respons bantuan internasional yang signifikan. Bantuan ini datang dari berbagai negara dan organisasi untuk mendukung upaya pemulihan dan penanggulangan bencana di wilayah yang terkena dampak.
Tim penyelamat internasional terdiri dari AS, Kanda, Kuba dan PBB telah datang sejak 48 jam pertama pascabadai melanda Karibia. Sementara bantuan dana darurat dari World Bank Disaster Fund mencapai USD150 juta.
Saat ini tengah dilakukan pemulihan infrastruktur dasar yang meliputi listrik, jalan, perhubungan, lahan, hingga infrastruktur.
Sumber: Redaksi Metro TV