Pemerintah resmi menetapkan 24 Juli sebagai Hari Kebaya Nasional. Keputusan ini tertuang dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 19 Tahun 2023 tentang Hari Kebaya Nasional.
Kongres Wanita Indonesia (Kowani) gencar melakukan sosialiasi dan edukasi terkait penggunaan kebaya mulai dari organisasi anggota hingga lebih luas ke kalangan masyarakat. Ketum Kowani Giwo Rubianto menyebut, kecintaan masyarakat Indonesia terhadap kebaya sudah semakin tinggi.
"Hari Kebaya Nasional yang pertama kemarin dihadiri oleh 9.2550 para perempuan Indonesia yang mengenakan kebaya. Padahal ekspektasi kami hanya 7.000. Artinya apa? Artinya mereka tuh senang dan merasa diakomodir ya dalam kegiatan Hari Kebaya Nasional," ucap Giwo dalam tayangan Newsline Metro TV, Kamis 15 Agustus 2024.
Selain itu, Kowani juga gencar melakukan road show ke kampus untuk memberikan edukasi mengenai kebaya. Acara itu turut dimeriahkan dengan peragaan busana.
Giwo berharap, ke depannya kebaya dapat dipakai tak hanya dalam kesempatan formal tapi juga dalam keseharian. Ia mencontohkan Kowani telah menggelar berbagai kegiatan mengenakan kebaya, seperti poco-poco, bersepeda hingga berkuda.
"Kita bisa mengenakan kebaya di berbagai kegiatan tanpa menghilangkan pakemnya. Misalnya kalau kita mengenakan kebaya kontemporer atau modern dengan mengenakan sepatu sneakers. Jadi mengenakan kebaya itu dibuat senyaman mungkin," ucapnya.
Kebaya Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda
Upaya untuk melestarikan budaya ini penting untuk ditempuh secara formal. Salah satunya adalah melalui Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO).
Sejak Maret 2023, Indonesia sudah mengajukan kebaya sebagai warisan budaya tak benda (WBTB) ke UNESCO. Tapi Indonesia tidak berdiri sendiri, bersama negara-negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, Thailand kemudian Brunei Darussalam secara bersama-sama mengajukan kebaya melalui mekanisme nominasi bersama (join nomination).
"Indonesia tentu lebih serius ya, karena di Jawa Tengah misalkan sudah ada gerakan Selasa Berkebaya atau Kamis Berkebaya di Bali. Jadi sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat," ucap Direktur Sarinah Institute Eva Kusuma Sundari.
Nantinya keputusan apakah kebaya akan ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda akan digelar dalam sebuah sidang UNESCO oleh Komite Antar Pemerintah atau intergovernmental untuk perlindungan warisan budaya tak benda pada akhir tahun nanti tepatnya pada Desember 2024 mendatang di Paraguay.