Semarang Deflasi, Pemkot Minta Semua Pihak Tetap Waspada

7 June 2024 17:38

Semarang: Kota Semarang mengalami deflasi sebesar 0,21 persen pada Mei 2024.  Walau demikian, semua pihak diminta waspada.

Wali kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan saat ini sayur buncis sedang mengalami kenaikan Harga. Hal ini menjadi perhatian Pemkot Semarang karena bisa menjadi pemicu inflasi.

"Sehingga saya tekankan kepada teman-teman dinas untuk menyiapkan berbagai skema pengendalian inflasi pada Juni ini," ujar mbak Ita, sapaannya, Jumat, 7 Juni 2024.
 

Baca: BPS: Ekonomi RI Deflasi 0,03% pada Mei 2024

Selain itu, mbak Ita juga terus mendorong pemantauan stok cabai dan bawang merah. Mengingat komoditas pangan itu juga menjadi salah satu faktor kenaikan inflasi selain BBM, tiket kereta apim dan pesawat.

Mba Ita mengaku telah menyiapkan strategi mengendalikan inflasi. Misalnya, merancang skema seperti menurunkan subsidi pangan.

Selain itu, dia berharap peran Lurah Pasar dalam keterlibatan menjaga ketersediaan stok dan harga bahan pangan bisa dimaksimalkan. Pemkot Semarang juga bakal menggencot Gerakan Pasar Murah.

Pasar Murah rencananya akan digelar sebanyak 23 kali pada Juni 2024. Ke depannya dia telah mengajak Bank Indonesia (BI) untuk supervise.

Seperti diketahui, Semarang mengalami deflasi 0,21 persen. Deflasi disumbang oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau 0,25 persen; transportasi 0,02 persen; dan perumahan, air, dan listrik 0,02 persen. 


Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Gervin Nathaniel Purba)