Pengamat Timur Tengah, Hasibullah Sastrawi menanggapi ledakan pager dan walkie talkie milik Hizbullah yang terjadi pada Selasa, 17 September 2024. Menurutnya, meski hingga sekarang Israel belum mengakui dirinya merupakan dalang dari kejadian ini, dalam nalar umum sekalipun, kejadian ini akan selalu dikaitkan dengan Israel.
“Apabila hal ini memang benar melibatkan Israel, maka hampir pasti akan menimbulkan eskalasi perang lebih lanjut dan Israel terbukti tidak memedulikan seruan masyarakat dunia menuju perdamaian dan gencatan senjata,” kata Hasibullah dalam Program Newsline, Metro TV, Kamis, 19 September 2024.
Hasibullah mengatakan ada hubungan yang sangat dekat dengan apa yang terjadi di lapangan dan meja perundingan. “Semakin jauh perbedaan antara di medan konflik dengan meja perundingan, maka tujuan perundingan semakin sulit tercapai,” ungkap Hasibullah.
menurut Hasibullah, kasus ledakan alat komunikasi Hizbullah tersebut menunjukkan adanya pihak yang ingin perang tetap berlanjut. “Israel telah menentukan target baru, kalau dulu target perangnya adalah Hamas, kini untuk membebaskan warga di utara Israel kini mereka menargetkan
Hizbulllah,” ucap Hasibullah.
“Di antara kedua pihak belum ada komitmen untuk mencapai jalan tengah yang bisa mengakomodir dua atau lebih kepentingan,” imbuhnya.
Adapun dalam peristiwa pembunuhan Ismail Haniyyah, Israel bersikap serupa. Israel tidak mengakui dan juga tidak menolak tuduhan-tuduhan tersebut.
“Berbagai pelanggaran yang dilakukan oleh Israel tidak bisa lagi ditolerir oleh sistem nilai yang berlaku di dunia,” ujarnya.
Israel melancarkan serangan
pager mematikan terhadap Hizbullah lebih awal dari yang direncanakan. Sebagai tanggapan terhadap intelijen yang menunjukkan bahwa dua anggota kelompok Lebanon tersebut telah menyadari bahwa perangkat mereka telah dikompromikan.
“Menurut sumber intelijen regional tingkat tinggi, keputusan untuk melanjutkan operasi lebih awal ‘dipaksa’ oleh kelalaian intelijen ini,” kata Al-Monitor online, dikutip dari Anadolu, Kamis 19 September 2024.
Sumber intelijen mengatakan, telah terjadi diskusi yang intens dalam lembaga keamanan Israel pada hari-hari menjelang serangan mendadak itu, yang menewaskan sembilan orang dan melukai ribuan lainnya, termasuk seorang gadis berusia 10 tahun.
Mereka mengungkapkan bahwa ribuan pager, yang baru-baru ini diperoleh oleh Hizbullah, telah dipasangi bahan peledak oleh Israel sebelum dikirim ke kelompok tersebut.
Pager yang meledak disebut-sebut merupakan buatan Taiwan dan Hungaria. Selain itu suatu perusahaan asal Jepang juga disebut-sebut memproduksi
pager tersebut.