12 November 2024 09:43
Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mencatat lonjakan transaksi judi online (judol) sebesar 237,48% sepanjang semester pertama 2024. Kepala PPATK, Ivan Yustiavandana mengungkapkan, peningkatan ini terjadi karena bandar judol mengubah strategi transaksi.
Dalam rapat kerja dengan Komisi III DPR RI pada 6 November 2024, Ivan menyebutkan perputaran uang judol mencapai Rp174 triliun pada semester pertama 2024, melampaui transaksi sepanjang 2023 dan bahkan 2022. Di semester kedua 2024, angka ini terus naik, mencapai Rp283 triliun.
BACA : Projo Bela Budi Arie, Disebut Pelopor Pemberantasan Judol |
“Faktanya Kami menemukan banyak dana judi online per semester satu saja sudah menyentuh Rp174 triliun. Saat ini menjelang semester 2, PPATK melihat sudah sampai Rp283 triliun. Perkembangan transaksi juga mengalami peningkatan, transaksi di tahun 2024 semester 1 saja sudah melampaui jumlah transaksi di tengah semester tahun 2023,” ujar Ivan, dikutip pada Selasa, 12 November 2024.
Diketahui, pengubahan strategi transaksi tersebut dengan cara memecah nominal transaksi ke angka yang lebih kecil untuk menghindari deteksi. PPATK memperkirakan perubahan strategi ini akan terus memperluas jangkauan pelaku, dan peningkatan transaksi kecil-kecilan mempersulit pemantauan.
“Pada saat ini transaksi meningkat karena rata-rata bandar judi online juga melakukan transaksi dengan angka yang kecil sehingga dipecah dulu satu satu rekening bandar itu. Dia pecah dengan angka yang kecil-kecil,” kata Ivan.
(Zein Zahiratul Fauziyyah)