20 December 2024 19:06
Satreskrim Polres Gowa berhasil mengungkap kasus percetakan dan peredaran uang palsu di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Polisi sudah menetapkan 17 tersangka dan tengah memburu tiga tersangka lainnya yang masuk daftar pencarian orang (DPO/buron).
Buronan ini berperan membeli alat cetak uang palsu seharga Rp600 juta dari Surabaya. Alat ini merupakan buatan Tiongkok.
"Orang inilah yang membeli alat seharga Rp600 juta dari Surabaya, tapi asalnya dari China. Kita pastikan akan usut sampai ke akar-akarnya," ujar Leonard, di Mapolres Gowa, Sulsel, Kamis, 19 Desember 2024.
Sementara salah satu buronan lainnya diduga seorang pengusaha asal Makassar berinisial ASS. Dugaan ini diperkuat dengan penangkapan dua tersangka di rumah ASS yang terletak di Jalan Sunu, Kecamatan Bontoala, Kota Makassar.
Polisi menduga uang palsu ini merupakan hasil kiriman dari ASS, termasuk untuk biaya pembelian bahan baku produksi. Uang dengan pecahanan Rp100 ribu ini rencananya digunakan untuk modal dari Pilkada.
Pengusaha berinisial ASS tersebut diketahui sempat ingin mencalonkan diri sebagai Wali Kota Makassar. Hanya saja keinginannya untuk maju kandas, lantaran tidak ada partai politik yang mengusungnya.
Baca juga: BI Minta Masyarakat Waspada Peredaran Uang Palsu |