2 January 2024 20:56
Penganiayaan terhadap relawan Ganjar berawal ketika anggota Kompi Yonif 408/Suhbrastha mendengar suara bising knalpot brong di depan markas kompi. Mereka kemudian mencari sumber suara dengan mengadang pengendara motor hingga akhirnya terjadilah penganiayaan yang dilakukan 15 anggota TNI.
Sejumlah oknum TNI melakukan penganiayaan terhadap relawan pendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Peristiwa pengeroyokan terjadi pada Sabtu 30 Desember 2023 di depan markas Kompi Yonif 408/Suhbrastha di Jalan Perintis Kemerdekaan, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Pengeroyokan berawal dari sejumlah prajurit tengah bermain voli tiba-tiba melintas rombongan pemotor berknalpot bising.
Dandim 0724/Boyolali, Letkol Inf Wiweko Wulang Widodo menjelaskan sebanyak 15 oknum anggotanya menjalani proses hukum di Denpom IV/4 Surakarta. Berdasar kesimpulan kronologis kejadian Dandim menilai kejadian pengeroyokan merupakan spontanitas dan atas dasar kesalahpahaman.
“Informasi sementara yang diterima bahwa peristiwa tersebut terjadi secara spontanitas karena adanya kesalahpahaman antara kedua belah pihak,” terang Letkol Inf Wiweko Wulang Widodo.
Menanggapi kejadian ini capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo menegaskan pengeroyokan dan penganiayaan oleh oknum prajurit TNI di Boyolali mesti menjadi peringatan bagi semua pihak untuk tertib mengikuti aturan.
“Ada cerita dia berhenti dipukul begitu aja tanpa peringatan. Jadi ini tidak ada komunikasi sebelumnya karena saya ikuti ceritanya katanya diperingatkan, nggak ada itu, kalau dari korban nggak ada, jadi saya ingin luruskan agar tidak bengkok-bengkok dan saya kira hanya pengadilan yang bisa memutuskan,” tegas Ganjar.
Keluarga korban penyerangan pun mendesak agar oknum TNI tersebut diproses hukum. Pasca penganiayaan korban harus menjalani perawatan di rumah sakit karena mengalami luka di sekujur tubuh.
"Yang penting penegakan hukum diproses sampai tuntas, gitu aja," jelas Dwi Riyanto, salah satu keluarga korban penganiayaan.
Ada 7 orang relawan Ganjar-Mahfud yang mengalami penganiayaan. Dua di antaranya masih menjalani rawat inap, sementara lima sisanya telah pulang dan menjalani rawat jalan.