Debat Pamungkas pemilihan gubernur (Pilgub) Sumatera Utara (Sumut) 2024 kembali berlangsung panas. Salah satunya saat calon gubernur Sumatera Utara nomor urut 2 Edy Rahmayadi menyindir calon gubernur nomor urut 1 Bobby Nasution yang dinilai sering potong kompas urusan pemerintahan saat jadi Wali Kota Medan.
"Saya tahu anda sampaikan anda memfasilitasi, menjumpai DPR RI, menjumpai DPD, kenyataan di wali kota itu langsung ke Menteri tidak ke DPR. Saya tahu itu karena saya datang ke DPR RI di komisi V di komisi II. Dan itu memang tempat saya berkoordinasi menanyakan potensi-potensi yang ada. Bukan saya langsung datang ke menteri," kata Edy.
"Tidak ada urusan kepala daerah, bupati, dan wali kota langsung ke menteri. Yang ada adalah bupati dan wali kota harus melalui gubernur, karena gubernur adalah perwakilan pusat di daerah," ucap Edy.
Tak mau kalah,
Bobby Nasution membalas tuduhan Edy Rahmayadi dengan sindiran. Bobby menyebut Edy pernah meminta tolong untuk disambungkan dengan salah satu menteri.
"Kalau tadi Pak Edy sampaikan saat saya jadi wali kota langsung ke menteri mohon maaf kalau kak gitu Pak kalau saya melangkahi Pak Edy sebagai gubernur, tapi Pak mohon maaf sekali lagi, seingat saya bapak juga pernah minta tolong saya ketemu menteri pas saya jadi wali kota," ucap Bobby.
"Karena kalau memang Bapak anggap tadi efektif Kenapa Bapak harus minta tolong wali kota juga Pak untuk ketemu dan bicara program. Tapi tidak apa-apa Pak, itu kita lakukan sama-sama tidak ada tidak ada kepentingan pribadi, tidak ada keptingan wali kota Medan, tidak ada kepentingan Gubernur Sumatera Utara, yang kita pahami adalah kepentingan masyarakat," tutur Bobby.