Golkar Berniat Gabung KKIR Jika Airlangga Jadi Pendamping Prabowo

Partai Golkar kini tengah mendorong pembentukan poros baru yakni poros permanen dengan meleburkan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) dengan Koalisi Indonesia Bersatu. Golkar bahkan menyatakan KIB siap mengalah soal jatah kursi capres dan rela jadi cawapres dalam peleburan koalisi itu.

Namun permasalahannya PKB yang sejak awal membangun komunikasi dengan Gerindra masih bersikeras agar Muhaimin Iskandar (Gus Imin) lah yang jadi cawapres Prabowo.

PKB mempersilakan jika Golkar ingin merapat ke KKIR. Namun Golkar diminta harus menghormati keputusan KKIR jika Prabowo diusung sebagai capres dan Gus Imin sebagai cawapres.

Lalu siapa yang lebih kuat Airlangga atau Gus Imin untuk menjadi cawapres Prabowo?

Soal usulan Golkar yang ingin menjadikan Airlangga sebagai cawapres, waketum Gerindra Habiburokhman menegaskan masalah tersebut bakal dibahas setelah koalisi terbentuk.

Yang pasti agenda terdekat empat ketua umum partai yakni Gerindra, PKB, Golkar dan PAN akan menggelar pertemuan membicarakan soal peleburan itu. Golkar menyebut jika tawaran tersebut tak berhasil, Golkar sudah menyiapkan strategi lain dengan membentuk koalisi bersama PAN.

Wacana koalisi permanen muncul pertama kali saat pertemuan menteri-menteri di Kuala Lumpur, Malaysia. Menteri Investasi Bahlil Lahadalia sempat berceletuk tentang koalisi permanen kepada Prabowo. Prabowo menanggapi dengan menyebut masih memegang prinsip tentara.