Membongkar Sisi Lain Al-Zaytun

12 July 2023 20:54

Penyidikan dugaan penodaan agama Panji Gumilang telah membuka sisi lain dari Al-Zaytun. Sebelum menjadi Yayasan Pendidikan Al-Zaytun, dulunya yayasan ini bernama Yayasan Negara Islam Indonesia (NII). 

Belakangan, pendiri dan sejumlah mantan anggota NII Komandemen Wilayah 9 (KW 9) membongkar eksistensi NII KW 9 yang bertujuan mendirikan negara islam di NKRI. Untuk itu, dibuatkanlah sejumlah program.

Program itu dimulai dari perekrutan anggota hingga penggalangan dana secara masif. Meski dugaan makar NII KW 9 sudah terendus sejak lama, pemerintah dan penegak hukum tidak bisa berbuat banyak lantaran NII tidak masuk dalam Daftar Terduga Terorisme dan Organisasi Terorisme (DTTOT).

Menurut Ketua NII Crisis Center Sukanto, NII KW 9 sudah layak dimasukkan ke dalam DTTOT. Sebab, semua operatornya berakar dari NII. 

"Jadi, walaupun dianggap pragmatis tapi pemikirannya anti NKRI dan secara ajaran, kelompok NII apapun namanya termasuk KW 9 tetap saja berorientasi melawan Republik (Indonesia)," kata Sukanto dalam program Primetime News, Metro TV, Rabu, 12 Juli 2023. 

Sebelumnya, BNPT menyatakan NII tidak bisa dijerat dengan Undang-Undang Terorisme karena tidak termasuk dalam daftar terduga teroris atau organisasi teroris. Padahal sudah ada temuan 35 orang diduga terafiliasi NII KW 9.

Negara Islam Indonesia (NII) juga dikenal dengan nama Darul Islam Tentara Islam Indonesia atau DI/TII yang diproklamirkan Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo. NII adalah gerakan yang bertujuan untuk mendirikan Negara Islam Indonesia.

Kartosoewirjo mendirikan NII atas dasar kekosongan pemerintahan Indonesia yang ketika itu sudah dikalahkan Belanda. Sementara itu, Soekarno-Hatta ditangkap di Yogyakarta. 

Pada waktu itu, Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) di Bukittinggi. Kartosoewirjo mengisisiasi bahwa harus ada penerusan revolusi Indonesia, maka dibentuklan Negara Islam Indonesia. Artinya, Kartosoewirjo meneruskan produk Republik Indonesia untuk melakukan perlawanan terhadap Belanda (penjajah). 

Namun, Kartosoewirjo dianggap sebagai pemberontak pada masa itu. Kartosoewirjo berbeda pendapat dengan Presiden Soekarno soal dasar negara. Hal itu berujung perang saudara. 

Ketika era Presiden Soeharto, perlawanan terhadap pemerintahan orde baru yang dianggap merepresi umat islam. Sebab, satu-satunya yang melawan fisik secara militer adalah NII. 

Semua pengikut NII yang memiliki latar belakang militer waktu itu mengkosolidasikan bahwa mereka melawan kezoliman era orde baru. Maka munculah Komando Jihad yang dipimpin Daud Beureueh. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Silvana Febriari)