Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar mengungkapkan tak bisa berbuat banyak ketika ditodong Surya Paloh untuk menjadi pendamping bakal calon presiden yang diusung Partai NasDem, Anies Baswedan.
Ia menceritakan proses lamaran, pertimbangan, hingga sampai pada momen deklarasi berlangsung begitu cepat. Cak Imin, sapaan akrab Muhaimin, pun mengatakan belum sempat meminta izin ulama, kiai, hingga senior partai kala menghadapi Surya Paloh.
"Akhirnya dalam waktu 3 hari mendapat jawaban lengkap dari semua ulama. Semua gagasan dan pertimbangan menyatakan restu dan dukungan," ucap Cak Imin, di Surabaya, Sabtu, 2 September 2023.
Ia melanjutkan perlu tiga kali pleno dan meminta diistikharahkan oleh ulama yang tengah berada di Mekkah, hingga didapat keputusan bahwa dirinya hanya harus berjalan terus dan akhirnya menerima jabatan tangan Surya Paloh untuk mendampingi Anies Baswedan.
"Jadi salaman saya dengan Bang Surya berjalan lancar dan mendapat restu lengkap dari para ulama dan PKB," ungkapnya.
Namun di samping itu, Cak Imin menuturkan ada cerita menarik atas keputusannya menerima 'pinangan' Surya Paloh. Beberapa waktu lalu ia memenuhi panggilan ulama Kiai Kholil As'ad di Situbondo yang merupakan putra dari tokoh Nahdlatul Ulama (NU).
"(Kiai bilang) Muhaimin, menurut saya kamu harus pasangan dengan Anies Baswedan. Saya tak berani menolak tapi juga tak bisa bilang iya. Saya masukkan dalam batin, sambil bergumam 'Lho enggak bahaya ta?' Akhirnya perjalanan itu sampai pada saat yang tepat saya bertemu Bang Surya, diskusi berbagai hal dan terjadilah peristiwa bersejarah hari ini," ucap dia.