Tapanuli Utara: Air mata Indriani Cahniago tak kunjung berhenti setiap kali dia teringat kedua anaknya, Haikal dan Rudi Sitompul. Mereka terpisah akibat bencana longsor yang menerjang wilayah Tapanuli, Sumatra Utara (Sumut), sejak pekan lalu.
Haikal dan Rudi Sitompul masih hidup. Mereka bertahan di posko pengungsian di Tapanuli Tengah. Sementara Indriani masih terjebak di tengah longsor di Adian Koting, Tapanuli Utara. Indriani masih terjebak bersama enam anggota keluarganya selama enam hari.
Indriani terjebak longsor saat sedang dalam perjalanan untuk menemui keluarga di Tapanuli Tengah. Namun perjalanan itu terpaksa terhenti setelah material longsor menutup akses jalan di Desa Sibalanga.
Selama hampir satu pekan, mobil rental yang mereka tumpangi menjadi satu-satunya tempat berlindung. Mereka tidur di dalam ruangan sempit, sambil berharap agar jalur segera dibuka.
Situasi semakin sulit ketika sang sopir terpaksa meninggalkan mereka lebih dulu dalam kondisi mobil kehabisan solar. Sopir panik, karena rumah keluarganya di
Tapanuli Tengah juga tertimbun longsor.
Bantuan makanan dari posko pengungsian di Desa Sibalanga memang sesekali datang. Namun, roti yang Indriani terima ia simpan untuk kedua anaknya jika nanti berhasil pulang.
Ia masih terngiang percakapan singkat dengan anaknya beberapa hari lalu yang mengeluh kelaparan. Di tengah kesulitan itu, Indriani berharap bantuan Bupati Tapanuli Tengah agar bisa pulang ke kampung halaman untuk bertemu keluarga.
"Tolonglah Bapak Bupati bantulah kami. Gimana caranya bisa kami pulang ke Tuka Pak, ke tempat rumah kami. Keluarga kami juga di Tuka bagaimana sekarang, Pak. Usahakan kami pulang dari sini, Pak. Sudah mulai Selasa sampai sekarang kami di sini," tutur Indriani, dikutip dari
Breaking News, Metro TV, pada Selasa, 2 Desember 2025.
(Nada Nisrina)