Polbangtan Malang Dorong Minat Anak Muda Jadi Petani dengan Program YESS

Surabaya: Jawa Timur (Jatim) terus mendorong regenerasi petani muda melalui program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS). 

Program ini dirancang menjadi pionir menarik minat generasi milenial terjun ke dunia pertanian, yang difasilitasi Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Malang, didukung penuh oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim serta lembaga internasional IFAD.

Program YESS hadir untuk mewujudkan pertanian modern yang produktif dan berkelanjutan. Mulai dari pameran inovasi pertanian, talkshow inspiratif, hingga pemberian penghargaan bagi kelompok penerima manfaat terbaik.

Di arena pameran, peserta program YESS menampilkan berbagai inovasi pertanian dari hulu hingga hilir. Mulai dari produk hortikultura, kopi, hingga teknologi pertanian modern.

Salah satu teknologi pertani yang dipamerkan ialah drone pertanian. Drone tersebut mampu menyemprot pupuk cair seluas dua hektare dalam satu jam, serta alat tanam otomatis untuk sawah.
 

Semua ini difasilitasi Polbangtan yang membekali petani muda dengan keterampilan teknis dan manajerial. Sekaligus mendorong kreativitas mereka dalam menciptakan produk variatif untuk memenuhi peluang pasar.

"Program YESS fokus pada regenerasi petani muda usia 17 sampai 39 tahun. Polbangtan menyiapkan mereka agar lebih produktif, adaptif terhadap teknologi, dan mampu berinovasi. Peserta dilatih mulai dari pengenalan bisnis sampai advance training," ujar Direktur Polbangtan Malang Setya Budhi Udrayana, dalam  program Metro Pagi Primetime, Jumat, 19 Desember 2025.

Selain pameran, program YESS juga menghadirkan talkshow dan pelatihan bisnis, membekali peserta dengan literasi keuangan, strategi pemasaran, dan penyusunan proposal usaha.

Program ini menargetkan petani muda agar mereka mampu mengimplementasikan teknologi dan kreativitas dalam pertanian modern.

Pada puncak acara, Wakil Gubernur Jatim Emil Dardak menyerahkan penghargaan bagi kelompok penerima manfaat terbaik dari lima kabupaten. Sebagai bentuk apresiasi atas keberhasilan mereka dalam mengelola usaha pertanian inovatif dari hulu hingga hilir.