Peserta Forum internasional South-South and Triangular Cooperation (SSTC) 2025. Dok Kementan.
Arga Sumantri • 25 April 2025 07:57
Bogor: Sebanyak 12 delegasi dari lima negara mengikuti forum internasional South-South and Triangular Cooperation (SSTC) 2025 yang membahas tentang program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS) Kementerian Pertanian (Kementan). Program ini mendorong generasi muda Indonesia mengembangkan sektor pertanian berbasis teknologi.
"Petani milenial adalah kunci. Kalau generasi muda mau turun ke sawah, menggunakan teknologi, dan pendapatannya menguntungkan, ini bisa menggerakkan ekonomi dari desa,” ujar Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Jumat, 25 April 2025.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Idha Widi Arsanti, mengatakan program YESS menjadi contoh praktik baik yang patut ditiru negara lain. Ada banyak hal yang bisa dibawa pulang dan diterapkan para delegasi dari kegiatan ini.
"Mulai dari akses terhadap pasar, praktik baik, hingga strategi pemberdayaan anak muda dalam sektor pertanian yang telah kami jalankan melalui program YESS,” tutur Idha.
Project Manager Program YESS, Miko Harjanti menjelaskan model ini berperan sebagai penghubung antara institusi pendidikan dan sektor kerja, khususnya bidang pertanian. Para peserta SSTC diajak mengunjungi Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor untuk melihat langsung Teaching Factory (TeFa), model pembelajaran berbasis produksi.
"Mereka melihat TeFA dan belajar bagaimana support TeFa pada peserta didik. Setelah lulus, bisa bekerja di dunia pertanian," jelas Miko.
Baca juga: Perjuangan Ratu Kalinyamat Harus Mampu Dimaknai Generasi Penerus Bangsa |