Hadiri United for Wildlife Global Summit 2025, Indonesia Siap Perangi Kejahatan Lingkungan

Utusan Khusus Presiden Bidang Iklim dan Energi Hashim Djojohadikusumo, di dampingi oleh Menteri Kehutanan dan Menteri Lingkungan hidup menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) United for Wildlife Global Summit 2025, di Rio de Janeiro, Brasil.

Jelang KTT Perubahan Iklim di Brasil, sejumlah negara yang tergabung dalam United for Wildlife Global Summit 2025, yang diprakarsai oleh Pangeran William melalui Royal Foundation, dihadiri oleh 16 negara peserta termasuk Indonesia. 

KTT yang berfokus pada keberlangsungan hutan dan satwa liar menyoroti maraknya illegal logging, illegal mining, hingga penjualan satwa liar di pasar gelap. Akibat kejahatan tersebut, sedikitnya USD 110 miliar hingga USD 128 miliar kerugian ditimbulkan. 

“Kita akan ikut semacam aliansi, persekutuan negara-negara yang jadi korban daripada tindakan ilegal. Illegal mining, illegal fishing, illegal logging, ini semuanya kan tindakan pidana. Kita mau kerja sama dengan nagara-negara lain,” kata Utusan Khusus Presiden Bidang Iklim dan Energi Hashim Djojohadikusumo, dikutip dari tayangan Metro Pagi Primetime, Metro TV, Kamis, 6 November 2025.
 

Baca juga: 10 Kota Paling Dingin di Dunia, Bisa Sampai -64°C

Delegasi Indonesia dipimpin langsung oleh Utusan Khusus Presiden Bidang Iklim dan Energi, Hashim Djojohadikusumo. Hashim menyatakan, Indonesia ikut dalam Deklarasi Rio 2025 terkait memerangi kejahatan lingkungan.

Sementara itu, Menteri Kahutanan, Raja Juli Antoni mengatakan, Indonesia akan segera bekerja sama dengan negara-negara korban kejahatan lingkungan, guna meminimalisir dampak kejahatan tersebut. 

“Pak Hashim sebagai utusan khusus presiden menyampaikan kepada seluruh delegasi dari dunia bahwa Indonesia bergabung dengan inisiatif yang diselenggarakan oleh teman-teman Brasil untuk bersama-sama memerangi perdagangan satwa liar secara internasional,” ucap Menteri Kahutanan, Raja Juli Antoni.