Jasa Raharja telah memetakan 25 ribu titik rawan kecelakaan di sepanjang jalur mudik 2025. Hal itu mencakup jalan tol, jalan nasional, dan jalur penyeberangan dari Lampung, Banyuwangi, hingga Bali. Data ini diperoleh melalui pemantauan langsung yang dilakukan bersama Korlantas Polri, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, dan berbagai pemangku kepentingan lainnya.
Direktur Utama Jasa Raharja Rivan Achmad Purwantono menjelaskan bahwa pemetaan ini dilakukan sebelum Ramadan guna memastikan kesiapan jalur mudik. Hal tersebut lantaran pihaknya menilai jumlah kendaraan mudik di setiap tahun selalu bertambah.
“Setiap tahun, jumlah kendaraan dan infrastruktur jalan selalu bertambah. Oleh karena itu, kami bersama stakeholder terkait telah menelusuri seluruh jalur mudik untuk mengidentifikasi daerah rawan kecelakaan,” ujar Rivan seperti dikutip dari
Selamat Pagi Indonesia Metro TV, Senin, 24 Maret 2025.
Selain pemetaan titik rawan,
Jasa Raharja juga memberikan rekomendasi perbaikan untuk jalan yang belum memenuhi standar keselamatan, seperti yang berlubang atau memiliki risiko tinggi bagi pengendara.
Sebagai langkah antisipasi, lebih dari 2.800 pos pengamanan akan disiagakan di berbagai titik strategis, termasuk pos terpadu di titik-titik rawan kecelakaan dan titik lelah bagi pengendara. Pos ini bertujuan untuk memberikan peringatan dini serta fasilitas istirahat bagi
pemudik agar perjalanan lebih aman.
Rivan juga menyebut, Forum Komunikasi
Lalu Lintas yang melibatkan berbagai instansi juga terus mengawasi kondisi jalur mudik agar keselamatan pemudik tetap terjaga.
“Kami berharap masyarakat bisa melakukan mudik dengan aman dan selamat,” tambah Rivan.
Pemerintah mengimbau pemudik untuk tetap berhati-hati, mengikuti aturan lalu lintas, dan memanfaatkan fasilitas yang telah disediakan guna memastikan perjalanan mudik yang lancar dan aman.
(Zein Zahiratul Fauziyyah)