Umat Katolik Seluruh Dunia Menanti Paus Baru

8 May 2025 16:41

Dalam suasana penuh harap, umat Katolik di seluruh dunia menantikan terpilihnya paus baru. Proses pemilihan paus ini bukan sekedar peristiwa politik gereja, tetapi momen spiritual yang sakral dan bersejarah. 

Wakil Sekretaris General Formasi/Pendidikan Ordo Fratrum Minorum (OFM) Romo Hieronimus Yoseph Dei Rupa menyebut konklaf kali ini bersifat karunia (rahmat), kompleks, dan krusial. Pasalnya, Paus Fransiskus sempat memberikan pesan bahwa gereja adalah milik semua orang, bukan hanya anggota gereja Katolik.

"Setelah Paus Fransiskus meninggal itu terkait dengan ada masa di mana disebut pertemuan umum atau kongregional generale. Sebelum pemakaman Paus Fransiskus biasanya pertemuan umum itu akan bertanya tentang Anda dari mana, bagaimana keuskupan Anda, bagaimana perkembangan umat Katolik, bagaimana situasi sosial di negara Anda. Itu semua akan ditanyakan untuk saling mengenal," katanya dalam tayangan Newsline, Metro TV, Kamis, 8 Mei 2025. 
 

Baca juga: Angka dan Fakta di Balik Pemilihan Pemimpin Gereja Katolik Dunia

Romo menjelaskan bahwa kompleksnya konklaf kali ini lantaran mayoritas kardinal yang berpartisipasi dalam konklaf tidak saling mengenal satu sama lain. Pasca-pemakaman Paus Fransiskus bahkan terlihat ada diskusi-diskusi tentang masalah gereja. 

"Ini yang menjadi penting. Jadi boleh dikatakan fase 133 ini yang menjadi kesulitan adalah sebagian besar dari mereka belum saling mengenal. Kemudian, mayoritas dari mereka yang kurang lebih 80?ri 133 dipilih oleh Paus Fransiskus," ujarnya. 

Selain itu, banyak dari kardinal-kardinal tersebut tidak bisa berbahasa Italia. Sehingga, pemilihan paus baru kali ini tidak terlalu mudah. 

Sebelumnya, Sebanyak 133 kardinal memulai konklaf untuk memilih Paus baru pengganti Fransiskus, Rabu, 7 Mei 2025. Sebelum konklaf dimulai, para kardinal menggelar misa terakhir sebelum masuk ke Kapel Sistina dengan khidmat. Sebab, mereka berpartisipasi dalam proses rahasia yang akan menghasilkan pemimpin berikutnya dari Gereja Katolik yang beranggotakan 1,4 miliar orang.

Saat konklaf dibuka, para kardinal akan melantunkan Litani Orang Kudus, Kidung Gregorian yang khidmat, dan mengambil sumpah kerahasiaan. Kemudian, pintu ganda Kapel Sistina ditutup dan pemimpin liturgi mengucapkan 'Extra Omnes' yang berarti semua orang keluar.

Sebelum konklaf dimulai, Dewan Kardinal yang dipimpin Kamarlenggo Kardinal Kevin Farel menghancurkan cincin kepausan dan segel kepausan Fransiskus. Hal itu dilakukan sebagai tanda berakhirnya masa kepausan Paus Fransiskus.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Silvana Febriari)