Zein Zahiratul Fauziyyah • 19 September 2025 13:40
Jakarta: Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) berdiri pada 24 Oktober 1945 dengan tujuan utama menciptakan perdamaian dunia dan memperkuat kerja sama antarnegara. Indonesia resmi menjadi anggota ke-60 pada 28 September 1950. Sejak saat itu, kiprah Indonesia di PBB cukup menonjol dan berkontribusi besar dalam berbagai isu internasional.
Peran penting Indonesia di PBB
Berikut lima peran penting Indonesia di PBB yang patut mendapat sorotan.
1. Mengirim Pasukan Garuda untuk Misi Perdamaian
Sejak lama, Indonesia berkomitmen mendukung perdamaian global melalui pengiriman
Pasukan Garuda ke berbagai negara yang tengah dilanda konflik.
Kontingen Garuda menjalankan misi PBB tidak hanya menjaga keamanan, tetapi juga mendukung pemulihan stabilitas politik dan sosial di
wilayah konflik. Kehadiran pasukan ini menjadi simbol kontribusi nyata Indonesia dalam menjaga ketertiban dunia.
2. Pelopor Gerakan Non Blok (GNB)
Indonesia juga dikenal sebagai salah satu pelopor
Gerakan Non Blok, organisasi yang dibentuk saat ketegangan dunia meningkat akibat Perang Dingin antara Blok Barat dan Blok Timur.
Melalui GNB, Indonesia bersama negara lain menegaskan sikap netral, menolak berpihak pada kekuatan besar manapun, namun tetap mendorong terciptanya perdamaian dunia. Peran ini memperlihatkan konsistensi Indonesia dalam menjunjung kemandirian
politik luar negeri.
3. Inisiatif Jakarta Informal Meeting (1988)
Kontribusi diplomatik Indonesia terlihat nyata saat mensponsori penyelenggaraan
Jakarta Informal Meeting (JIM I) pada Juli 1988. Pertemuan internasional ini berhasil menghasilkan langkah penting bagi penyelesaian
konflik Kamboja, yaitu penarikan pasukan Vietnam.
Selain itu, forum ini juga berupaya mencegah kembalinya
rezim Pol Pot yang dikenal brutal terhadap rakyat Kamboja. Diplomasi Indonesia di ajang ini diakui sebagai salah satu tonggak penting dalam penyelesaian konflik Asia Tenggara.
4. Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan PBB
Indonesia beberapa kali dipercaya menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan (DK) PBB, yakni pada periode 1973–1974, 1995–1996, 2007–2009, serta 2019–2020.
Sebagai anggota DK PBB, Indonesia berperan menengahi berbagai isu strategis, membentuk konsensus, serta menjembatani komunikasi antarnegara anggota. Posisi ini memperlihatkan kepercayaan internasional terhadap
diplomasi Indonesia yang moderat dan konstruktif.
5. Anggota Dewan HAM PBB
Selain di DK PBB, Indonesia juga aktif dalam Dewan Hak Asasi Manusia (
HAM). Pada 2006, Indonesia terpilih sebagai anggota pertama Dewan HAM, kemudian kembali dipercaya untuk periode 2007–2010 dengan dukungan 165 suara negara anggota.
Ada empat fokus utama Indonesia di Dewan HAM, yaitu:
- memperkuat ekosistem perdamaian global dengan meningkatkan kapasitas pasukan perdamaian, termasuk partisipasi perempuan,
- mendorong sinergi antara Dewan Keamanan dan organisasi kawasan Asia Pasifik,
- memperkuat kemitraan global untuk pembangunan berkelanjutan sesuai agenda SDGs 2030,
- serta menekankan perhatian dunia terhadap isu terorisme, radikalisme, dan Palestina.
Sobat
MTVN Lens, dari pasukan perdamaian hingga diplomasi tingkat tinggi, Indonesia telah menunjukkan bahwa negara berkembang juga mampu berkontribusi besar dalam percaturan global.
Jangan lupa saksikan MTVN Lens lainnya hanya di Metrotvnews.com.