Zein Zahiratul Fauziyyah • 15 October 2025 12:01
Jakarta: Kucing yang tampak kurus, lemas, dan kehilangan nafsu makan sering kali dianggap hanya “sedang tidak enak badan” oleh para pemiliknya. Namun, kondisi ini sebenarnya bisa menjadi sinyal adanya masalah kesehatan yang lebih serius. Salah satunya adalah infeksi akibat kutu. Parasit kecil ini tidak hanya membuat kucing merasa gatal dan tidak nyaman, tetapi juga bisa berdampak signifikan terhadap kesehatan tubuhnya secara keseluruhan. Pertanyaannya, apakah benar kutu bisa menyebabkan kucing kurus dan mengalami anemia?
Kutu dan Dampaknya Terhadap Kesehatan Kucing
Kutu merupakan parasit eksternal yang hidup dengan mengisap darah dari hewan inangnya, termasuk kucing. Saat populasi kutu di tubuh
kucing cukup banyak, darah yang terisap bisa sangat signifikan hingga menyebabkan penurunan kadar hemoglobin dan sel darah merah. Dalam dunia kedokteran hewan, hal ini dikenal sebagai
flea bite anemia, anemia yang diakibatkan oleh gigitan kutu.
Kondisi ini terutama berisiko tinggi pada anak kucing, kucing yang memiliki sistem imun lemah, atau kucing yang tidak mendapatkan perawatan antiparasit secara rutin. Gejalanya dapat berupa kelesuan, kehilangan nafsu makan, penurunan berat badan, hingga gusi yang tampak pucat akibat kurangnya suplai oksigen dalam darah.
Gangguan Metabolisme dan Penurunan Berat Badan
Selain menyebabkan
anemia, kutu juga dapat memengaruhi metabolisme tubuh kucing. Ketika tubuh kucing harus melawan infeksi akibat gigitan kutu, energi yang seharusnya digunakan untuk mempertahankan massa otot dan aktivitas sehari-hari justru dialihkan untuk melawan stres biologis akibat parasit. Akibatnya, kucing bisa tampak lebih kurus dan tidak bertenaga, bahkan dalam waktu singkat.
Infeksi kutu yang berat juga dapat menyebabkan luka pada kulit akibat garukan terus-menerus. Luka ini bisa berisiko menimbulkan infeksi sekunder yang semakin memperburuk kondisi tubuh kucing.
Tidak Semua Penurunan Berat Badan Disebabkan oleh Kutu
Meski kutu dapat menjadi penyebab anemia dan penurunan berat badan, penting diingat bahwa tidak semua kucing kurus disebabkan oleh parasit ini. Masalah kesehatan lain seperti gangguan pencernaan, penyakit kronis (misalnya
gagal ginjal atau hipertiroidisme), hingga stres lingkungan juga bisa menjadi penyebabnya. Karena itu, pemeriksaan oleh dokter hewan tetap menjadi langkah terbaik untuk memastikan diagnosis dan penanganan yang tepat.
Penanganan dan Pencegahan Infestasi Kutu
Untuk mengatasi infestasi kutu, dokter hewan biasanya merekomendasikan obat antiparasit seperti spot-on, pil oral, atau semprotan khusus. Pemilihan jenis obat tergantung pada tingkat infestasi dan kondisi kesehatan kucing. Selain itu, lingkungan tempat kucing tinggal juga perlu dibersihkan secara menyeluruh. Kutu dapat bertahan hidup di karpet, kasur, atau sela-sela lantai, sehingga kebersihan rumah menjadi faktor penting dalam pencegahan ulang.
Jika kucing sudah mengalami anemia akibat infestasi berat, dokter hewan mungkin akan memberikan suplemen zat besi, vitamin, atau pengobatan tambahan untuk membantu pemulihan darah.
Pemilik kucing juga dianjurkan memberikan makanan bergizi tinggi untuk membantu proses pemulihan dan meningkatkan daya tahan tubuh hewan peliharaan.
Kesadaran Pemilik Kucing Sangat Penting
Pengetahuan tentang hubungan antara kutu dan kesehatan kucing kini semakin luas di kalangan pecinta hewan. Banyak komunitas dan
dokter hewan yang gencar memberikan edukasi mengenai pentingnya pemeriksaan rutin, penggunaan obat kutu secara berkala, dan kebersihan lingkungan sebagai langkah pencegahan utama. Dengan perawatan yang tepat, risiko anemia dan penurunan berat badan akibat kutu dapat ditekan secara signifikan.
Jadi, mitos bahwa kutu bisa membuat kucing kurus dan anemia ternyata benar adanya, dengan dasar ilmiah yang kuat. Kutu bukan hanya masalah kulit, tetapi bisa menjadi ancaman serius bagi kesehatan internal kucing. Karena itu, penting bagi pemilik untuk selalu waspada terhadap gejala yang muncul dan segera melakukan pemeriksaan ke dokter hewan jika menemukan tanda-tanda yang mencurigakan.
Jangan lupa saksikan
MTVN Lens hanya di
Metrotvnews.com.