Jakarta: Naiknya harga kopi nyatanya tidak berimbas pada penjualan kopi, termasuk penjualan warung kopi. Salah satu pemilik warung kopi yang ada di Pasar Kopro, Jakarta Barat, mengaku setiap hari dirinya dapat menjual hingga 50 gelas kopi kepada para pelanggannya.
Berbagai jenis kopi dijualnya setiap hari. Namun, kopi hitam adalah jenis kopi yang paling laris dan banyak dibeli. Meski kini harga kopi mengalami kenaikan, menurut penjual kenaikan harga ini tidak berpengaruh bagi para pelanggannya.
“Naik banget ini, biasanya Rp13 ribu sekarang Rp17 ribu. Alhamdulillah masih aja pada
ngopi, mungkin karena suka kopi jadi harga naik juga tetap dibeli karena kebutuhan,” kata pedagang kopi di Jakarta, Atin.
Kopi memang sudah menjadi gaya hidup bahkan kebutuhan bagi masyarakat di Indonesia. Para pecinta kopi menyebut mereka tidak keberatan jika harga kopi naik. “Yang penting kualitasnya, tetap
ngopi karena jadi kebutuhan ya,” ujar penikmat kopi, Agung.
Bukan tanpa alasan kenapa kopi selalu menjadi minuman favorit di masyarakat. Tak hanya nikmat diminum, kopi juga memiliki berbagai manfaat. Mulai dari meningkatkan daya ingat menjaga konsentrasi, menjaga mood, mengurangi depresi, dan efektif menjaga produktivitas.
Hal ini juga divalidasi oleh ahli gizi RSCM Fitri Hudayani. Fitri menyebut kopi memang punya banyak kandungan yang baik untuk tubuh manusia. “Kopi itu mengandung zat-zat gizi yang bermanfaat bagi kesehatan. Kopi mengandung antioksidan. Kandungan kopi terutama kopi hitam ada manfaatnya kalau dikonsumsi dalam batas normal. Bisa membantu untuk meningkatkan mood, meningkatkan konsentrasi, dan meningkatkan energi dalam batas wajar. Disarankan maksimal konsumsi dalam sehari cukup 2-3 cangkir,” ujar Fitri.