Kepemimpinan BP Batam dari Masa ke Masa

21 November 2024 21:26

Sebelum mendapatkan perhatian khusus dari Pemerintah Pusat, Batam merupakan sebuah pulau kosong berupa hutan belantara, yang dihuni beberapa kelompok penduduk dan bermata pencaharian sebagai nelayan. Angin segar lantas berhembus sejak presiden kedua Republik Indonesia, Presiden Soeharto menerbitkan Keputusan Presiden Nomor 65 tahun 1970 tentang Pelaksanaan Proyek Pembangunan Pulau Batam.

Presiden Soeharto menunjuk Ibnu Sutowo selaku Direktur Utama Pertamina untuk menjadi Ketua Otorita Pengembangan Daerah Industri Pulau Batam dan menjadikan Batam sebagai daerah industri, basis logistik dan operasional untuk industri minyak dan gas bumi.

Kemudian berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 74 tahun 1971 pada 26 Oktober, pembangunan Batam dipercayakan kepada lembaga pemerintah yang kemudian diberi nama Otorita Pengembangan Daerah Industri Pulau Batam yang Kini dikenal dengan Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam (BP Batam)

Berdasarkan Keputusan Presiden tersebut, Presiden Soeharto menunjuk Ibnu Sutowo sebagai Ketua Otorita Batam pertama pada 26 Oktober, menandai lahirnya Otorita Batam yang setiap tahunnya selalu diperingati para karyawan sebagai Hari Ulang Tahun Otorita Batam atau Badan Pengusahaan Batam. Dengan demikian maka pembangunan dan pengembangan Pulau Batam pun dimulai. 

Berikut sejarah penting periodesasi Ketua Otorita Batam Kepala BP Batam dari masa ke masa:

  • Ibnu Sutowo memimpin dari 1971- 1976 pada periode persiapan
  • JB Sumarlin memimpin dari 1976-1978 pada periode konsolidasi 
  • BJ Habibie memimpin dari 1978-1998 pada periode pembangunan prasarana dan penanaman modal. Pada masa kepemimpinan Habibie, Batam berkembang pesat sebagai daerah tujuan investasi, industri, perdagangan, kegiatan alih kapal dan kegiatan pariwisata yang kompetitif di kawasan Asia Tenggara.
  • JE Habibie memimpin dari Maret 1998-Juli 1998 pada pereiode lanjutan
  • Ismeth Abdullah memimpin dari 1998-2005 pada periode pembangunan prasarana dan penanaman modal lanjutan dengan perhatian lebih besar pada kesejahteraan rakyat dan perbaikan iklim investasi
  • Mustofa Widjaja memimpin dari 2005-2016 pada periode pengembangan Batam dengan penekanan pada peningkatan sarana dan prasarana, penanaman modal serta kualitas lingkungan hidup. Diresmikan pada 19 Januari 2009 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Batam Bintan Karimun pada masa ini ditetapkan sebagai kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas. Melalui Undang-Undang Nomor 44 tahun 2007, era baru pembangunan Batam ditandai dengan penetapan Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam melalui Peraturan Pemerintah Nomor 46 tahun 2007.
  • Hatanto Reksodipoetro memimpin dari 2016-2017 pada periode peningkatan kinerja kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas Batam dengan kerja nyata menuju kawasan yang berdaya saing internasional
  • Lukita Dinarsyah Tuwo memimpin dari 2017-2019 pada periode reformasi dan peningkatan kinerja BP Batam untuk mewujudkan pembangunan Batam yang maju, berkeadilan dan berkelanjutan bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia
  • Edy Putra Irawady memimpin pada 2019 periode transisi reformasi dan peningkatan kinerja BP Batam untuk mewujudkan pembangunan Batam yang maju, berkeadilan dan berkelanjutan bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia
  • Selanjutnya Muhammad Rudi memimpin dari 2019-sekarang
  • Dan terbaru Purwiyanto didapuk menjadi Plh Kepala Badan Pengusahaan Batam. Di bawah kepemimpinan Kepala BP Batam Muhammad Rudi dan juga Purwiyanto sebagai wakil kepala Badan Pengusahaan Batam dan empat anggota bidang, sinergitas antar instansi daerah dapat terjalin dengan semakin erat.
     
    Baca juga: Polisi Ringkus 3 Pelaku Penyelundupan PMI di Kepri
Selama masa jabatannya Muhammad Rudi, Purwiyanto, Alexander Zulkarnain, Enoh Suharto Pranoto, Sudirman Saad dan Wan Darussalam, mengedepankan sektor infrastrtur sebagai program kerja utamanya dalam meningkatkan konektivitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi di Kota Batam.

Mulai dari pengembangan jalan-jalan protokol, flyover Laluan Madani dan Sei Ladi, Pelabuhan Batu Ampar, Bandara Internasionl Hang Nadim hingga pembangunan proyek strategis nasional Rempang Eco-City.

Prestasi membanggakan lainnya adalah pertumbuhan ekonomi Batam yang meningkat tajam hingga 7,04% sepanjang 2023. Di mana angka itu lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi Kepulauan Riau 5,20?n nasional sebesar 5,05%.

26 Oktober setiap tahunnya kemudian diperingati sebagai perjuangan para pendiri instansi BP Batam yang telah bersama-sama membangun Batam sebagai kawasan tujuan investasi terkemuka, memberikan kontribusi bagi peningkatan investasi Kota Batam dan Indonesia, mewujudkan Indonesia maju, Batam Kota Baru.

Selamat Hari Bakti BP Batam ke-53 tahun 'Batam Baru, Indonesia Maju'.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Anggie Meidyana)