Warga Palestina Kecewa dengan Kesepakatan Gencatan Senjata Hamas-Israel

23 November 2023 09:03

Banyak warga Palestina yang menyuarakan kekecewaan mereka terhadap berita tentang kesepakatan gencatan senjata yang dicapai antara Israel dan Hamas. Beberapa warga Palestina bahkan mengeluh karena pertukaran sandera tidak memenuhi kebutuhan mendesak mereka di tengah-tengah bencana kemanusiaan yang ditimbulkan oleh perang.

Pada Rabu 22 November 2023 waktu setempat, banyak warga Palestina yang menyuarakan kekecewaan mereka terhadap berita tentang kesepakatan gencatan senjata yang dicapai antara Israel dan Hamas. Mereka kecewa karena jeda pertempuran selama empat hari tidaklah cukup setelah 47 hari yang penuh kehancuran akibat serangan darat dan pengeboman yang dilancarkan oleh Israel.

Ketika ditanya tentang gencatan senjata, keluarga-keluarga yang mengungsi di tempat penampungan yang penuh sesak di sebuah sekolah PBB di pusat Kota Deir Al-Balah mengatakan bahwa selama empat hari mereka tidak bisa kembali ke rumah mereka, berkumpul kembali dengan keluarga mereka yang tersebar di seluruh wilayah atau menyelamatkan semua orang yang terjebak di bawah reruntuhan.

"Kami ingin banyak gencatan senjata kemanusiaan, kami ingin gencatan senjata penuh. Ada anak-anak, orang tua, perempuan - masih di bawah reruntuhan. Jika kita ingin mengeluarkan mereka dari bawah reruntuhan, kita membutuhkan waktu yang cukup lama, setidaknya satu bulan. Saya meminta kepada negara-negara, semua negara sahabat dan negara-negara Arab, untuk memberikan tekanan kepada pendudukan Israel, untuk menerapkan gencatan senjata sehingga kami dapat kembali ke rumah kami dengan damai," ujar salah satu pengungsi, Sameeh Al Kafarna.  

Perjanjian tersebut juga melibatkan pertukaran 50 sandera yang ditawan di Gaza oleh Hamas dengan 150 anak di bawah umur dan perempuan Palestina yang ditahan di penjara Israel. Beberapa warga Palestina mengeluh bahwa pertukaran tersebut tidak memenuhi kebutuhan mendesak mereka di tengah-tengah bencana kemanusiaan yang ditimbulkan oleh perang.

"Gencatan senjata tanpa kembali ke rumah kami bukanlah gencatan senjata. Itu bukan gencatan senjata. Dan apa manfaatnya bagi kami jika mereka menyerahkan seseorang untuk ditukar dengan orang lain. Hal itu tidak memberikan manfaat apapun bagi kami. Kami membutuhkan gencatan senjata agar kami dapat kembali, kembali ke rumah kami, kembali ke tanah air dan negara kami," kata Mohammad Hamad. 

Apa yang diinginkan warga Palestina adalah gencatan senjata penuh di mana mereka bisa kembali ke rumah meski keluarga mereka sudah tidak utuh lagi. 

"Kami tidak suka gencatan senjata ini, kami ingin gencatan senjata yang berlaku sepenuhnya; kami ingin kembali ke rumah kami, tanah kami, saudara-saudara kami. Kami tidak tahu apa-apa tentang siapa pun dari keluarga kami. Semua orang tersebar di seluruh wilayah. Apakah mereka suka kami harus duduk seperti ini (dalam kondisi seperti ini)? Kami memasak dan memanggang di atas api, mencari sepotong roti, yang tidak dapat kami temukan. Harga-harga sangat tinggi," ucap Amal Mahmoud. 

Warga Palestina mendesak masyarakat internasional untuk menekan Israel agar menyetujui gencatan senjata penuh yang akan mengakhiri perang yang telah menewaskan lebih dari 11.000 warga Palestina dan menghancurkan seluruh wilayah.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Sofia Zakiah)