Kemenkes Ungkap Dokter Aulia Sempat Dipalak hingga Rp40 Juta Per Bulan

2 September 2024 19:15

Terkuak temuan baru di kasus dugaan perundungan yang dialami dokter Aulia, mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Universitas Diponegoro (Undip) Semarang. Tim investigasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkap dokter Aulia sempat diminta mengumpulkan uang hingga Rp40 juta per bulan untuk urusan yang tidak ada kaitannya dengan urusan studi.
 
Dalam proses investigasi, Kemenkes menemukan adanya dugaan permintaan uang di luar biaya pendidikan resmi yang dilakukan oleh oknum-oknum di PPDS Universitas Diponegoro. Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril merinci permintaan uang itu berkisar antara Rp20 juta hingga Rp40 juta per bulannya.

Berdasarkan kesaksian, permintaan uang itu berlangsung sejak korban masih di semester 1 pendidikan, atau di sekitar Juli-November 2022. Almarhumah dokter Aulia Risma saat itu ditunjuk sebagai bendahara angkatan yang tugasnya menerima pungutan dari teman satu angkatan.
 

Baca: Wabah Mpox Meningkat di Seluruh Dunia

Kemenkes juga mengungkap alasan penghentian sementara Program Studi (Prodi) Anestesi Fakultas Kedokteran Undip di RSUP Dr. Kariadi Semarang. Kemenkes menerangkan penyetopan dilakukan karena ada upaya perintangan dalam investigasi dugaan perundungan dokter Aulia.

"Terkait dengan penghentian sementara PPDS Anastesi Undip berpraktik di RS Kariadi sejak Rabu, 14 Agustus 2024, karena adanya dugaan perintangan dari individu-individu tertentu terhadap proses investigasi," jelas Mohammad Syahril.
 
Penghentian prodi tersebut dilakukan hingga adanya investigasi lebih lanjut serta langkah-langkah yang dapat dipertanggungjawabkan oleh jajaran direksi RSUP Dr. Kariadi dan Fakultas Kedokteran Undip. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Diva Rabiah)