29 March 2024 16:13
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin meminta agar masyarakat tetap waspada dengan kenaikan kasus demam berdarah dengue (DBD). Apabila diketahui ada yang mengalami gejala DBD, perlu dipastikan dengan rapid test atau membawanya ke puskesmas atau rumah sakit
Ia juga menegaskan masyarakat tidak perlu panik. Sebab, ketersediaan tempat tidur dan ruangan untuk merawat pasien DBD masih cukup di rumah sakit.
"Buat teman-teman supaya enggak panik, rumah sakit Jakarta masih cukup tempatnya karena pengalaman kita sama Covid itu fasilitasnya banyak sekali jadi jangan khawatir," ujar dia di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis, 28 Maret 2024.
Budi juga mengimbau agar masyarakat memerhatikan kondisi lingkungan tempat nyamuk aedes aegypti berkembang biak. Upaya ini dinilai ampuh mencegah penyebaran DBD.
"Pertama, bak sampahnya supaya jangan ada genangan (air). Yang kedua, kita sudah siapkan larvasida untuk mematikan jentik-jentik (nyamuk), kita siapkan insektisida kalau di-fogging (pengasapan)," kata Menkes.
Menkes menyebut angka kematian (fatality rate) yang diakibatkan DBD cenderung rendah. "Jadi kena, yang meninggalnya itu sangat rendah karena semua rumah sakit sudah tahu, tinggal diberi infus yang penting jangan terlambat," imbuhnya.
Meski demikian, Menkes mengakui bahwa DBD merupakan penyakit menular yang menduduki peringkat keempat di Indonesia dengan jumlah kasus kurang lebih 120.000 per tahun setelah malaria (400.000 kasus), HIV (500.000 kasus), dan tuberkulosis (1 juta kasus).
Baca juga: Permintaan Trombosit di Kota Solo Meroket |