15 August 2023 19:48
Koalisi pengusung bakal calon presden Prabowo Subianto semakin besar usai bergabungnya Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN). Meski begitu, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tetap yakin Ketua Umumnya, Muhaimin Iskandar yang dipilih menjadi bakal cawapres pendamping Prabowo.
"Kita yakin teman-teman PAN dan Golkar menghormati PKB dan Gerindra yang sudah mengambil inisiasi sejak setahun lalu. Cara menghormatinya saya kira nanti akan disepakati bersama capres dan cawapresnya adalah Pak Prabowo dan Gus Imin," ujar Wasekjen PKB Syaiful Huda di Metro Hari Ini, Metro TV, Selasa 15 Agustus 2023.
Syaiful menjelaskan, mekanisme penentuan bakal cawapres Prabowo Subianto belum dibahas usai bergabungnya PAN dan Golkar. Sehingga, PKB berpatokan pada piagak kerja sama awal yang ditandatangi PKB dan Gerindra di Sentul sejak setahun lalu. Piagam itu memberikan kewenangan penentuan bakal capres-cawapres kepada Prabowo dan Gus Imin.
"Bagi PKB tetap berpegang teguh pada piagam Sentul," kata Syaiful.
Sementara bergabungnya PAN dan Golkar dinilai kurang menguntungkan bagi PKB. Bergabungnya dua partai besar tersebut membuat daya tawar Gus Imin menurun.
"Artinya ada partai lain yang punya suara lebih besar yang dianggap punya posisi tawar lebih tinggi untuk mengusung cawapres bagi Pak Prabowo," ujar analis politik Puskapol Fisip UI, Hurriyah.
Sebelumnya, Golkar bersama PAN resmi mendukung Prabowo pada Pilpres 2024 melalui deklarasi bersama. Artinya, poros Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) kini diisi empat partai, yakni Gerindra, PKB, Golkar, dan PAN.
Keempat partai menandatangani kerja sama politik di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Jakarta pada Minggu, 13 Agustus 2023.