NEWSTICKER

Editorial Malam: Bacapres Bertarung Gagasan Bukan Kemasan

N/A • 22 August 2023 21:05

Politik adalah proses interaksi yang dilakukan oleh individu bersama individu lain dalam suatu masyarakat untuk mencapai mencapai kebaikan bersama. Pemilihan umum sebagai bagian dari proses politik bertujuan untuk mencari pemimpin yang dapat membawa suatu masyarakat atau bangsa  ke arah yang lebih baik. Para para bakal calon presiden yang akan bertarung dalam pemilu tentu harus punya visi dan misi. Minimal mereka harus punya ide atau gagasan yang ditawarkan ke masyarakat bagaimana mencapai tujuan itu.

Meski masih berstatus bakal calon, setidaknya ada sesuatu yang ditawarkan para calon kandidat agar masyarakat dapat menimbang kriteria calon pemimpin mereka. Namun, hingga enam bulan jelang kontestasi itu, yang mengemuka di ruang publik saat ini lebih banyak gimik. Para bacapres ini, terutama Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto, masih sibuk kasak-kusuk dan konsolidasi menjalin koalisi ke sana-sini. 

Ganjar, Gubernur Jawa Tengah yang diusung PDIP dan Prabowo yang merupakan Menteri Pertahanan, terus berebut tuah approval rating atau tingkat kepuasan publik terhadap Presiden Jokowi yang menembus 81,2% pada Juli lalu. Angka elektabilitas dua kandidat ini berdasarkan hasil sejumlah lembaga survei yang cukup ketat sepertinya belum cukup membuat mereka percaya diri. Hal ini, misalnya, tercermin dalam sejumlah baliho yang selalu menyertakan gambar Jokowi. Begitu juga dalam beberapa pernyataan mereka yang berniat akan meneruskan program sang presiden.

Sebagai bagian dari pemerintahan, sikap Ganjar dan Prabowo yang menjadikan Jokowi sebagai patron, tentu wajar. Namun, alangkah baiknya, mereka juga punya gagasan atau ide orisinal sendiri bagaimana membawa bangsa ini ke depan. Sebab, kondisi dan situasi di bidang sosial, politik, ekonomi, dan budaya, ke depan, tentu berbeda dengan hari ini, apalagi jika dibandingkan dengan empat tahun lalu. Harus ada visi dan misi dari masing-masing calon pemimpin untuk mengantisipasi situasi ke depan, baik dalam lingkup nasional maupun global. 

Di dalam negeri saja masih banyak persoalan yang mesti dibereskan, seperti ketimpangan, minimnya lapangan kerja, stunting, mutu serta akses pendidikan yang belum merata, dan sebagianya. Belum lagi perkembangan situasi ekonomi dan geopolitik global, serta persoalan lingkungan dan perubahan iklim. Semua masalah ini tentu harus diantisipasi dan dicarikan solusinya. Oleh karena itu, dibutuhkan seorang pemimpin visioner yang mampu mengantipasi sejumlah tantangan tersebut. Seorang pemimpin yang punya gagasan cemerlang, bukan seorang pemimpin medioker, apalagi yang cuma bisa mengekor.

Harus tegas dikatakan, Pemilu bukan semata untuk meraih kursi kekuasaan. Sebagai bagian dari proses politik dalam negara demokrasi, ia esensinya adalah proses suksesi untuk mencari pemimpin yang dapat membawa bangsa ini lebih baik. Bukan semata demi kebaikan diri dan kelompoknya sendiri. 

Yang semestinya dipertontontonkan ke publik adalah pertarungan ide dan gagasan, bukan tawaran atau konsesi-konsesi kepada partai politik. Pemilu 2024 harus menjadi momentum untuk menghadirkan gagasan kepada masyarakat, bukan menjual kemasan atau sekadar pencitraan. Pemilu harus jadi transformasi ide, bukan sekadar distribusi atau bagi-bagi kekuasaan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Metrotvnews.com

(Sofia Zakiah)