Juru bicara Anies Baswedan, Sudirman Said menilai Presiden Jokowi mengabaikan aspek etis dan aspek kepatutan, karena terlalu repot cawe-cawe demi mendapatkan sosok penerus yang sesuai dengan seleranya.
"Ini satu ekpresi yang menurut saya sudah melupakan atau sudah mengabaikan aspek etis, aspek kepatutan dan saya sangat prihatin, karena negara kita ini negara yang hebat, tapi kemudian mendapatkan contoh dari pimpinan tertinggi negara seperti itu," ujar Sudirman Said dalam Primetime News Metro TV, Rabu (31/5/2023).
Sudirman Said juga menilai tindakan cawe-cawe Jokowi seakan memberi sinyal bahwa Pemilu 2024 berjalan tidak netral.
Menurut Sudirman, jika benar tujuan cawe-cawe Jokowi demi menjaga kelanjutan pembangunan IKN, masih ada cara lain yang bisa dilakukan selain ikut campur kontestasi politik.
"Cara menjaga kelangsungan pembangunan, menurut saya mudah sekali dengan kebijakan regulasi dengan menempatkan birokrat yang profesional. Tapi yang lebih penting dengan program yang masuk akal yang secara jangka panjang memang justified," kata Said.
"Apabila programnya baik-baik saja, sebetulnya tidak perlu ada kekhawatiran sama sekali untuk tidak berlanjut," sambungnya.