3 September 2025 19:40
Founder dan Peneliti Utama Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi menilai kesulitan ekonomi sebagai akar masalah yang memicu aksi demonstrasi di sejumlah daerah. Menurutnya, persoalan itu tidak cukup diatasi hanya dengan menampilkan data pertumbuhan ekonomi yang positif.
"Faktanya, daya beli kita melemah, harga beras meningkat, aspiring middle class meningkat, kelas menengah drop, kelas menengah kita itu drop dari 23% ke 15%," katanya, dikutip dari tayangan Primetime News, Metro TV, Rabu, 3 September 2025.
Burhanuddin juga mengungkap data mencengangkan terkait kondisi tenaga kerja. Saat ini terdapat 7 juta pengangguran, 20 juta pekerja tanpa upah, dan 31 juta orang berada dalam sektor informal atau pekerjaan serabutan, termasuk gig workers.
"Ini tekanan-tekanan ekonomi. Pada saat yang sama mereka diminta untuk efisien, program-program yang berkaitan dengan mereka dikurangi. Tetapi elite politik justru meningkat privileg-nya," ujarnya.
Baca juga: Dugaan Keterlibatan Asing di Balik Kerusuhan Belum Terungkap |