Rio de Janeiro: Menteri Luar (Menlu) Negeri Brasil Mauro Vieira menyambut sejumlah perwakilan negara anggota BRICS dalam pertemuan yang berlangsung di Rio de Janeiro, Brasil. BRICS merupakan organisasi negara-negara berkembang yang kini berupaya memperkuat perannya di tengah dinamika global.
Dalam pidatonya, Mauro Vieira menegaskan pentingnya BRICS untuk menentukan posisi bersama di tengah situasi perang tarif global. Menurutnya, BRICS memiliki peran strategis sebagai kekuatan penyeimbang dunia, di tengah dominasi Amerika Serikat (AS) dan Eropa.
Pertemuan ini turut dihadiri oleh Menteri Luar Negeri
Rusia Sergey Lavrov. Kehadiran Rusia dinilai penting, mengingat peran negara tersebut dalam konflik Ukraina serta pengaruhnya terhadap krisis kemanusiaan di Palestina dan Kepulauan Haiti.
Agenda pertemuan dijadwalkan berlanjut hingga Selasa waktu setempat. Fokus pembahasan adalah reposisi strategis BRICS dalam menghadapi tantangan global, khususnya di sektor
ekonomi.
Menjelang rangkaian pertemuan BRICS Foreign Ministers’ Meeting (FMM) di Rio de Janeiro, Brasil, Menteri Luar Negeri RI, Sugiono, mengadakan pertemuan bilateral dengan Menlu Brasil, Mauro Vieira, untuk memperkuat komitmen Indonesia sebagai anggota baru BRICS.
Dalam pertemuan tersebut, Menlu Sugiono menyampaikan terima kasih atas dukungan Brasil terhadap keanggotaan penuh Indonesia di BRICS.
"Sebagai anggota baru BRICS, Indonesia menghargai sambutan hangat dan dukungan dari Presidensi serta seluruh negara anggota. Indonesia berkomitmen memperkuat peran aktif dalam mengatasi tantangan global," ujar Menlu Sugiono, dalam keterangan Kementerian Luar Negeri RI, Senin, 28 April 2025.
Menlu Brasil, Mauro Vieira, juga mengapresiasi kehadiran Menlu Sugiono serta kontribusi strategis Indonesia dalam BRICS. Ia mengungkapkan harapan agar Presiden RI dapat hadir dalam KTT BRICS di Rio de Janeiro pada Juli mendatang.
Selain membahas keanggotaan BRICS, kedua Menlu mendiskusikan isu-isu global terkini seperti pentingnya aksi nyata untuk perubahan iklim dan peningkatan peran negara-negara berkembang dalam memperkuat multilateralisme. Sebagai mitra strategis dan kekuatan menengah (middle power), Brasil dan Indonesia sepakat untuk mendorong kerja sama lebih erat di tingkat bilateral maupun global.
(Tamara Sanny)