Karawang: Wakil Menteri Pertanian sekaligus Ketua Dewan Pengawas Perum Bulog, Sudaryono, menyebut stok beras nasional yang dikelola Bulog saat ini mencapai angka tertinggi sepanjang sejarah, yakni 3,7 juta ton. Hal ini disampaikan Sudaryono saat meninjau sentra penggilingan padi di Karawang, Jawa Barat.
Sudaryono menyatakan, jumlah stok tersebut melampaui rekor swasembada beras pada 1984. Diperkirakan masih akan bertambah hingga 4 juta ton. Ia memastikan Bulog akan menjaga kualitas seluruh stok beras yang ada agar tetap layak konsumsi.
Meski demikian, ia mengakui bahwa stok beras yang melimpah menimbulkan tantangan baru, salah satunya terkait ketersediaan gudang penyimpanan. Namun, menurutnya, persoalan ini masih dapat diatasi.
Sudaryono juga meminta masyarakat tidak khawatir soal kualitas beras yang akan beredar di pasaran. Ia menegaskan, beras atau gabah yang rusak hanya dalam jumlah sangat kecil dan tidak akan disalurkan ke masyarakat.
Selain itu, Sudaryono menjelaskan bahwa tidak adanya impor beras dari Indonesia turut memengaruhi harga beras global. Sebagai salah satu negara pengimpor terbesar sebelumnya, keputusan Indonesia untuk memenuhi kebutuhan dari produksi dalam negeri menyebabkan kelebihan pasokan di pasar internasional dan menurunkan harga beras dunia.
Sudaryono menyebut kondisi ini sebagai tantangan yang positif. Serta menegaskan lebih baik menghadapi masalah akibat panen melimpah daripada kekurangan pasokan.
(Tamara Sanny)