5 June 2025 14:30
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi buka-bukaan soal kekhawatiran pasar tenaga kerja di Indonesia di tengah badai pemutusan hubungan kerja (PHK). Hasan mengklaim di tengah banyaknya PHK,pertumbuhan lapangan kerja justru meningkat.
Hasan Nasbi membantah proyeksi dana moneter internasional atau UMF yang memprediksi tingkat pengangguran Indonesia mencapai 5% di tahun 2025. Menurutnya, data BPS menunjukkan angka pengangguran di Indonesia justru menurun menjadi 4,76% per Juni 2025.
Meski demikian, Kepala PCO mengakui banyak terjadi PHK akhir-akhir ini. Hanya saja penciptaan lapangan kerja justru lebih banyak. Pengangguran bukan hanya dikarenakan PHK saja, namun juga karena meningkatnya kelompok usia angkatan kerja, khususnya masyarakat yang baru lulus kuliah atau sekolah.
“Ada indikator-indikator yang menunjukkan bahwa memang terjadi pemutusan hubungan kerja, tapi penciptaan lapangan kerja baru juga terjadi dan itu lebih banyak. Memang pengangguran absolut ada tambahan sekitar 83 ribu orang. Tapi ini juga tidak hanya karena orang PHK, tapi juga naiknya orang-orang di usia angkatan kerja,” kata Hasan Nasbi dikutip dari Zona Bisnis, Metro TV, Kamis, 5 Juni 2025.
Senada dengan PCO, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral atau ESDM Bahli Lahadalia menegaskan sektor SDM memiliki potensi besar dalam menciptakan lapangan pekerjaan di masa mendatang. Hingga tahun 2030, Indonesia membutuhkan sekitar 6,2 juta tenaga kerja.
Bahlil menekankan kesiapan dan kompetisi dari ESDM yang adaptif dan tangguh di industri ESDM.
“Jadi kalau ada yang mengatakan bahwa lapangan pekerjaan tidak ada, saya pikir harus kita intropeksi kolektif. Dan jangan kufur nikmat gitu! Tapi bagaimana kita meningkatkan kualitas diri kita untuk melakukan penyesuaian,” kata dia.