15 September 2024 00:01
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas atau yang akrab disapa Gus Yaqut sangat yakin pelaksanaan ibadah haji 2024 sesuai ketentuan dan tidak ada praktik kotor.
Adik Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Yahya Cholil Staquf ini bahkan membantah temuan Pansus DPR soal dugaan menerima gratifikasi dari 3.500 orang yang berangkat tanpa masa tunggu.
"Kalau ada staf saya, ada perangkat ASN di tempat saya gitu ya, di Kementerian Agama terlibat, ya ayo Kita tindak bareng-bareng. Bahkan kalau menterinya terlibat," jelas Gus Yaqut.
Dugaan adanya gratifikasi sebelumnya diungkap oleh anggota Pansus Haji DPR, Marwan Jafar. Kecurigaan itu berdasarkan keterangan para verifikator yang mengaku tak mengetahui alokasi khusus kuota haji.
"Saya kira KPK sudah punya data-data yang komplit, data-data yang sifatnya detail, dalam rangka penyelewengan dan sekaligus abuse of power yang ada di Kementerian Agama kemarin dalam pelaksanaan haji itu," ungkap Marwan Jafar.
Isu ada tidaknya gratifikasi pada pelaksanaan Haji 2024 telah sampai ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Lembaga Antirasuah itu bahkan siap menerjunkan timnya untuk melakukan pendalaman.
"Sampai dengan saat ini KPK belum bisa menentukan apakah ini masuk ranah hukum pidana atau hanya sekedar administrasi negara. Jadi kita masih menunggu surat dan bahan-bahan dari DPR," ungkap Juru Bicara KPK, Tessa Mahardhika Sugiarto.
Baca juga: Menag Yaqut Tantang Balik Pansus Buktikan Dugaan Gratifikasi Kuota Haji |